Otomania.com - Salah satu mantan petinggi di Honda Racing Corporation (HRC), Livio Suppo, ungkap komentar tajam soal kondisi tim Repsol Honda.
Menurut mantan direktur marketing HRC itu, selepas kepergiannya, beberapa hal yang terjadi di tim pabrikan Honda di MotoGP itu adalah bencana.
Livio Suppo sendiri pensiun dari HRC dan kehidupan MotoGP di akhir musim MotoGP 2017.
Hengkangnya Livio tepat sehari setelah Marc Marquez meraih gelar juara dunia di Valencia.
Kini, mantan bos Honda itu seolah tidak puas dengan apa yang terjadi di kubu Honda dengan beberapa aksi kontroversial yang dilakukan Alberto Puig selaku tim manajer Repsol Honda.
Baca Juga: Preman Jagoan Pungli Marah-marah, Mobil di Depan Toko Jadi Korban Hantaman Batu
"Sejak aku dan Nakamoto (Shuhei Nakamoto; red) pergi, kecuali Marc yang masih ada di sana, semua yang mereka lakukan belum sukses besar," ungkap Suppo dilkutip dari Motosan.es.
Hal ini terkait dengan dua musim MotoGP selepas kepergiannya yaitu pensiunnya Dani Pedrosa dan juga merekrut Jorge Lorenzo sebagai rekan Marquez di MotoGP 2019.
"Kisah Jorge telah menjadi bencana, aku pikir itu juga merupakan bencana untuk kehilangan Dani dan membiarkannya pergi ke KTM sebagai tester," tambahnya.
Memang, Jorge Lorenzo tidak berhasil tampil sesuai harapan ketika bersama Repsol Honda, lantaran kerap terjatuh dan nyaris tak mempersembahkan poin.
Baca Juga: DP Mulai Rp 700 Ribuan, Berikut Simulasi Kredit Unit Yamaha Aerox Bekas Tahun 2018 dan 2019
Sedangkan untuk Dani Pedrosa, setidaknya ilmu yang dimiliki pembalap Spanyol itu bisa berguna untuk membangun motor KTM yang justru nantinya menjadi lawan berat Honda.
Lalu, kondisi Repsol Honda makin kontroversial lagi dengan keinginan mereka untuk merekrut Pol Espargaro.
Apalagi dengan tidak memberikan kesempatan lebih kepada Alex Marquez untuk membuktikan bahwa adik Marc Marquez itu bisa kompetitif.
"Saya pikir menandatangani pemula tidak masalah, apakah dia seorang Marquez atau tidak. Hanya satu tahun dan kemudian menggantinya tanpa melihat penampilannya, itu agak aneh," beber Livio Suppo.
"Saya sangat menghormati apa yang telah dilakukan Ducati sejauh ini, dan lebih sedikit untuk apa yang telah dilakukan Honda," ucap pria asal Italia ini yang juga pernah menjabat sebagai tim manajer Ducati Corse hingga tahun 2009.
Bahkan Suppo punya pendapat kalau direkrutnya Alex Marquez ke Repsol Honda ini bukan hanya untuk sekadar menyelesaikan masalah yang ditinggalkan Jorge Lorenzo.
Ya, Lorenzo memutuskan untuk pensiun sebagai pembalap reguler MotoGP dan menyisakan satu tahun masa kontraknya.
Baca Juga: Leher Supra Tertekuk, Pengendara Diam Tak Bergerak, Daihatsu Gran Max Compang-camping
"Jika pada waktu itu mereka tidak percaya pada Alex Marquez, Zarco (Johann Zarco; red) tidak memiliki tim, dan jika Anda memerlukan seorang pembalap untuk menyelesaikan masalah Jorge hanya satu tahun, Anda dapat menandatangani Zarco selama setahun dan melihat apa yang terjadi," jelasnya.
"Saya pikir Zarco akan menerima kontrak satu tahun, dan Alex sudah memiliki kontrak di Moto2, jadi dia tidak sangat membutuhkan motor," pungkas Suppo.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR