Otomania.com - Kondisi ekonomi yang merosot dirasakan para sopir angkot di wilayah Gianyar, Bali.
Pendapatan mereka yang didaptkan secara harian mau tak mau ikut turun tajam akibat sepi penumpang.
Walau aktivitas mereka ta dibatasi, namun tetap saja masyarakat jarang sekali yang berpergian.
Bahkan akibat jarangnya masyarakat bepergian, mengakibatkan pendapatan mereka jauh merosot, bahkan ke level Rp 30 ribu per hari.
Kondisi tersebut diceritakan, I Wayan Cagluk yang biasanya mangkal di Pasar Umum Gianyar, Kamis (30/4/2020).
Baca Juga: Bus Bertuliskan Intruksi Presiden Melenggang di Pantura, Sampai Semarang Ketemu Pahit
Dia menyebutkan, kondisinya tidak lebih baik dari pekerja lainnya yang dirumahnya.
Dia yang bekerja dari pagi hingga sore, hanya berpenghasilan Rp 20 ribu atau paling banyak Rp 30 ribu per hari.
Namun demikian, Caglug masih tetap bersyukur, setidaknya masih bisa mencari nafkah untuk keluarga.
“Tetap bersyukur. Kudiang men, ajak konyang ajak kekene (mau bagaimana lagi, semua orang juga begini,” ujar Cagluk.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Tribun-Bali.com |
KOMENTAR