Otomania.com - Wabah pandemi virus Corona (Covid-19) menghantam semua sarana transportasi darat.
Bukan cuma ojek online (ojol), tapi juga bus antar kota antar provinsi (AKAP), bus kota, hingga angkutan kota alias angkot ikut mulai ambruk.
Ketua Organisasi Angkutan Darat ( Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, pada dasarnya pagebluk corona memberikan petaka cukup besar di semua sektor transportasi.
Menurutnya, imbas ke moda darat jauh lebih signifikan secara jumlah kendaraan yang cukup banyak.
Baca Juga: Residivis Jalur Remisi Corona Ditembak Polisi, Nekat Ngejambret Lantaran Nganggur di Luar Penjara
"Bicara kondisi angkutan darat di Jakarta, bisa bilang beberapa pengusahnya sudah ada yang ambruk, bahkan sudah ada yang gulung tikar, terutama pengusaha yang kecil ya dalam konteks bicara angkot mulai dari mikrolet, bajaj, dan lain sebagainya," ujar Shafruhan pada Selasa (14/3/2020) dikutip dari Kompas.com.
Shafruhan menjelaskan efek pagebluk corona untuk angkot di Jakarta, tidak hanya terjadi pada saat adanya pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) saja, tapi sudah sejak awal Maret 2020.
Hari per hari, volume masyarakat yang menggunakan angkot drastis terjadi, apalagi sejak adanya imbauan agar masyarakat lebih menggunakan kendaraan pribadi bila terpaksa harus melakukan aktivitas di luar rumah.
Kondisi ini makin kronis saat PSBB resmi diberlakukan di Jakarta.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR