Otomania.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam mencegah penyebaran virus Corona membuat banyak bengkel terpaksa tutup.
Seperti yang terjadi pada pengusaha bengkel di pasar Mobil Kemayoran (PMK) Jakarta Pusat yang tutup total.
Penutupan tahap pertama di PMK sudah dilakukan sejak 30 Maret hingga 5 April 2020.
Lalu penutupan kembali dilanjutkan mengikuti penerapan PSBB mulai 10 sampai 22 April 2020, kemudian diperpanjang lagi pada 24 April hingga 22 Mei 2020.
Baca Juga: Dua Bus Angkut 60 Orang Dilepas dari Denpasar, Alasannya Pulang Kampung Bukan Mudik
Sehingga, dengan adanya PSBB ini, penutupan di PMK mencapai sekitar dua bulanan.
Aturan tersebut pun tentu berdampak pada bengkel body repair di sana yang mengalami kerugian.
"Kalau kondisi normal omzet sebulan bisa di atas Rp 20 juta minimal," kata Yusuf, pemilik Karya Motor, salah satu bengkel spesialis body repair di PMK, Senin (27/4/2020), dikutip dari GridOto.com.
Yusuf menjelaskan, karena PMK tutup total selama PSBB, menyebabkan bengkel body repairnya tidak bisa beroperasi.
Baca Juga: Jalan Tikus Bukan Jawaban, Polisi Sudah Perhitungkan itu Untuk Cegah Pemudik
Alhasil, bengkelnya tidak mendapatkan pemasukan sepeser pun.
Padahal menurutnya, di PMK sendiri terdapat 15 bengkel yang mengkhususkan diri sebagai bengkel body repair.
"Banyak, kira-kira ada 15 bengkel body repair," imbuhnya.
Karena tidak adanya pemasukan selama kurun waktu sekitar dua bulan, asumsi angka kerugian 15 bengkel body repair di PMK per bulannya ditaksir mencapai Rp 300 jutaan.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR