"Saya masih nggak percaya saja, kalau (pelaku) sampai begitu jahatnya," tutur Hari.
Hari berharap, polisi dapat menjatuhkan hukuman maksimal terhadap pelaku atas perbuatannya.
"Ya kami berharap hukum yang maksimal, kami berharap pelaku dapat dihukum mati," tandas Hari.
Sementara, anak bungsu Agus Haidir, Yasir mengatakan, sebelum berangkat untuk mengojek, ia dan ayahnya masih sempat bercanda-canda.
Yasir mengatakan, meski berstatus sebagai PNS di UPT Pendidikan, Panjang, Bandar Lampung, ayahnya juga berstatus tukang ojek pangkalan.
Baca Juga: Begal Motor Terkenal Sadis di Bekasi, Tak Segan Tusuk Korban, Ternyata Masih Bocah ‘Celana Biru’
"Pagi itu (Rabu, 15/1/2020), kami masih sempat bercanda-canda, sekira pukul 09.00 WIB, ayah pamit mau ngojek. Karena rutinitasnya selain sebagai PNS ayah juga tukang ojek," ungkap Yasir yang hadir di Mapolres Lamteng, Sabtu (8/2/2020).
Yasir menilai, ayahnya adalah sosok yang pendiam dan jarang sekali marah.
Pagi sebelum akhirnya menghilang, Yasir menerangkan, ayahnya bercanda dengannya.
Saat datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung, Yasir menerangkan, langsung mengenali mayat sang ayah dari pakaian yang ia kenakan.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | tribunlampung.co.id |
KOMENTAR