Namun menurut dia, selama merawat anak-anaknya, ia sudah melakukan hal yang terbaik.
Prinsipnya, mendapatkan rezeki yang halal untuk keluarga.
Pihaknya bercerita, pernah juga mengajak keluarganya untuk menambal jalan bersama namun tidak sering.
"Pernah mengajak keluarga juga ikut menambal jalan," kata Surdadi, Jumat (31/1/2020).
Surdadi menambal jalan setiap lima hari sekali mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Penghasilannya tidak tentu bisa mulai Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu tergantung jumlah pemberian orang.
Baca Juga: Sering Hajar Jalan Berlubang, Buruan Cek Bagian-bagian Ini
Banyak yang memberikan uang receh dan uang lembaran Rp 2 ribu sampai 10 ribu saat di jalan.
"Berapa hasilnya diterima karena mencari barokahnya," kata Surdadi.
Walaupun kemampuan ekonominya terbatas, Surdadi (49) warga RT 12 RW 3 Dukuh Klego, Desa Klego, Kecamatan Klego memiliki niat yang mulia.
Dia mengaku setiap lima hari sekali mencari jalan yang rusak di wilayah Boyolali untuk ditambal dengan batu.
Terbukti, walaupun rumahnya di wilayah Kecamatan Klego, Surdadi diketahui menambal jalan rusak di wilayah Kecamatan Juwangi, Boyolali.
Padahal jarak antara Kecamatan Klego ke Kecamatan Juwangi ada sekitar 27 kilometer (km).
"Saya awalnya mulai nambal jalan rusak seperti ini sejak tahun 2013," papar Surdadi, Jumat (31/1/2020). Pertama dia menambal dari wilayah lingkungannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 'Hobi' Tambal Jalan Rusak, Surdadi Asal Boyolali Inisiatif Cari Batu dan Pasir Sendiri,
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR