Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mobil Dinas Dipasang Stiker Keramat, Kadinas dan PNS Dag Dig Dug Takut Kena Tuah

Indra Aditya - Rabu, 11 Desember 2019 | 12:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Otomania.com - Pemasangan stiker Nek Aku Korupsi Ora Slamet (Jika Aku Korupsi Tidak Selamat) oleh Gubernur Ganjar Pranowo di seluruh mobil dinas ternyata membuat kepala dinas di Jawa Tengah was-was.

Bukan hanya kepala dinasnya, PNS pun juga dibikin deg-degan karena takut terkena tuah kalimat di stiker itu.

Pemasangan stiker Nek Aku Korupsi Ora Slamet itu diawali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat car free day peringatan Hari Antikorupsi Se-Dunia Minggu (8/12/2019) kemarin.

Setelah diperbanyak, Selasa (10/12/2019) pagi stiker itu kemudian dibagi ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah untuk dipasang di seluruh mobil dinas, termasuk di mobil para kepala OPD.

"Saya baru dapat tadi pagi dan sudah ditempel di mobil. Begitu dipasang langsung difoto dan saya kirim ke grup (WhatsApp) keluarga. Juga saya kirim ke teman-teman," kata Prasetyo Ariwibowo, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang mengendarai mobil dinas dengan plat nomor H 32, Selasa (10/12/2019).

Baca Juga: GIIAS Medan 2019 Dibuka, Gubernur Sumatera Inginan Pertumbuhan Industri Otomotif di Medan Seperti Ini

Stiker bertuliskan "Nek Aku Korupsi, Ora Slamet" juga terpampang di mobil dinas milik Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, AR Hanung Triyono, Nissan Xtrail dengan plat nomor H 9519 ZZ.

Stiker itu ia tempel di kaca belakang sebelah kiri. Dengan striker itu membuat Hanung semakin PeDe menindak stafnya yang nakal bahkan tidak akan segan memutus kontrak penyedia jasa.

"Kita blacklist dan putus kontrak jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi. Kepada karyawan/staf, akan kita pecat jika terbukti melakukan tindak pidana korupsi," katanya.

Ungkapan Nek Aku Korupsi Ora Slamet tersebut dianggap bukan hanya sebagai keberanian statement, tapi juga mendorong keberanian moral untuk tidak korupsi.

Bahkan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng, Sujarwanto mengatakan bukan hanya dirinya yang tidak akan selamat jika korupsi, tapi penambang-penambang ilegal juga tidak akan selamat karena tuah kalimat itu.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Kepincut Esemka, Langsung Inden Rp 300 Juta

"Itu tekad yang total memerangi korupsi. Saya berulang kali ngomong sama penambang, penambang yang ilegal itu saya doakan tidak selamet. Itu kan korupsi juga. Doa saya hanya satu itu. Ini langkah saya untuk berani memerangi mereka," katanya.

Selain menjadi pendorong semangat, penempelan stiker itu juga membuat para ASN was-was. Kepala Badan Pendapatan Daerah, Tavip Supriyanto mengaku mengaku mendengar selentingan-selentingan anak buahnya soal itu.

"Ini kalau ada apa-apa bagaimana ini. Kalau kita kecelakaan dikira ada kejadian (korupsi) bagaimana? Ada beberapa teman yang bilang seperti itu," kata Tavip.

Tavip menyadari curhatan anak buahnya tersebut. Karena Bapenda selama ini dianggap sebagai "lahan basah" yang rentan praktek penyimpangan, khususnya di Samsat.

Dengan adanya penegasan sikap melalui stiker itu Tavip berharap akan membuat dirinya dan anak buahnya semakin berhati-hati.

Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan Gelar Rapat Kordinasi Formula E, Tokoh dan Pelaku Balap Terlibat

"Tidak hanya kata-kata di stiker itu, Tetep Mboten Korupsi Mboten Ngapusi kita pakai tagline di manapun. Karena kta sangat rentan untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan. Di lapangan kita tidak bisa mengawasi satu persatu karena ada dari kepolisian, Jasa Raharja dan lainnya," katanya.

Untuk itu pihaknya juga menggandeng kepolisian untuk semakin memperbaiki layanan di Samsat.

Bahkan siang ini baru saja dia bersama Kapolres Purworejo meluncurkan modernisasi sistem pengecekan fisik kendaraan di Samsat.

"Tadi Kapolres langsung menekankan, dengan cek fisik seperti ini kita tidak menerima sesuatu dari wajib pajak. Tidak ada pungutan sama sekali di ruang cek fisik. Tidak ada biaya cek fisik. Cek fisik ini modern, begitu mobil masuk sudah terpotret fisiknya," katanya.


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pasca Stiker Keramat Ganjar, Kadinas Was-was, PNS Pun Deg Degan,

Editor : Indra Aditya

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa