Otomania.com - Pemasangan stiker Nek Aku Korupsi Ora Slamet (Jika Aku Korupsi Tidak Selamat) oleh Gubernur Ganjar Pranowo di seluruh mobil dinas ternyata membuat kepala dinas di Jawa Tengah was-was.
Bukan hanya kepala dinasnya, PNS pun juga dibikin deg-degan karena takut terkena tuah kalimat di stiker itu.
Pemasangan stiker Nek Aku Korupsi Ora Slamet itu diawali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat car free day peringatan Hari Antikorupsi Se-Dunia Minggu (8/12/2019) kemarin.
Setelah diperbanyak, Selasa (10/12/2019) pagi stiker itu kemudian dibagi ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah untuk dipasang di seluruh mobil dinas, termasuk di mobil para kepala OPD.
"Saya baru dapat tadi pagi dan sudah ditempel di mobil. Begitu dipasang langsung difoto dan saya kirim ke grup (WhatsApp) keluarga. Juga saya kirim ke teman-teman," kata Prasetyo Ariwibowo, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang mengendarai mobil dinas dengan plat nomor H 32, Selasa (10/12/2019).
Stiker bertuliskan "Nek Aku Korupsi, Ora Slamet" juga terpampang di mobil dinas milik Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, AR Hanung Triyono, Nissan Xtrail dengan plat nomor H 9519 ZZ.
Stiker itu ia tempel di kaca belakang sebelah kiri. Dengan striker itu membuat Hanung semakin PeDe menindak stafnya yang nakal bahkan tidak akan segan memutus kontrak penyedia jasa.
"Kita blacklist dan putus kontrak jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi. Kepada karyawan/staf, akan kita pecat jika terbukti melakukan tindak pidana korupsi," katanya.
Ungkapan Nek Aku Korupsi Ora Slamet tersebut dianggap bukan hanya sebagai keberanian statement, tapi juga mendorong keberanian moral untuk tidak korupsi.
Bahkan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng, Sujarwanto mengatakan bukan hanya dirinya yang tidak akan selamat jika korupsi, tapi penambang-penambang ilegal juga tidak akan selamat karena tuah kalimat itu.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR