Dugaan kuat, Zaenal Abidin tewas setelah mengalami pendarahan akibat pukulan dari traffic cone.
Safrudin paman korban sedih melihat rekonstruksi kasus penganiayaan berujung tewasnya keponakannya, Zaenal Abidin oleh polisi.
Safrudin tak bisa membayangkan bagaimana penganiayaan menimpa Zaenal oleh aparat penegak hukum.
"Iya saya lihat langsung tadi kejadiannya. Saya sangat sedih sekali, dan prihatin melihat tindakan-tindakan oknum polisi," ungkap Safrudin, dengan mata berkaca-kaca di lokasi, Senin (9/12/2019) dikutip dari Kompas.com dalam berita berjudul "Zaenal Tewas Dianiaya Polisi, Keluarga: Dia Juga Tidak Berdaya".
Ia menyebutkan, polisi tidak seharusnya meneruskan tindakan penganiayaan kepada Zaenal jika kondisinya sudah parah.
Baca Juga: Mimpi Apa Nih Pemotor Satu Ini, Kena Razia Malah Dapat Duit Dari Polisi
Menurutnya, polisi seharusnya mengambil tindakan lain seperti memborgol dan bukan malah memukul dan melakukan penganiayaan.
"Kenapa harus dilanjutkan pemukulan, dan adapun almarhum itu sepertinya tidak berdaya kok," ungkap Safrudin.
Sebelumnya dalam rekonstruksi yang digelar Senin hari ini, terdapat 29 adegan dengan tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda-beda.
“Adegan sebanyak 29 , terdiri dari tiga TKP, TKP satu (sebanyak) enam adegan, TKP dua (sebanyak) 16 Adegan, dan TKP tiga sebanyak tujuh adegan,” ungkap Ketua Penyidik, Iptu I Gusti Ngurah Bagus, ditemui usai rekonstruksi adegan, Senin.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Kompas.com,suryamalang.co.id |
KOMENTAR