Selain berorasi, para driver taksi online Gocar juga membawa karangan bunga dengan bertuliskan rasa duka cita atas wafatnya manajemen GoJek di wilayah Mojokerto.
Tak cukup hanya dengan itu, massa kemudian menggelar teatrikal dan salat ghaib serta mengumpulkan dan menaruh smartphone milik mereka di atas jalan tempat mereka menggelar aksi.
Fahmi (35), salah satu driver taksi online Gocar di Mojokerto mengatakan, selain menuntut kenaikan insentif, para driver taksi online Gocar juga menuntut manajemen Gojek untuk mengembalikan secepatnya akun para driver yang mengalami putus mitra.
"Padahal mitra Goride mendapatkan insenstif sebanyak Rp 80.000. Kami juga menuntut kenaikan harga para driver taksi online gocar dengan jelas," tegasnya, Selasa (26/11/2019).
Baca Juga: Mobil Tabrak Ojol Berusaha Kabur, Solidaritas Driver Bikin Sopir Gak Berkutik
Fahmi menilai, insentif Rp 65.000 tidaklah cukup bagi para driver taksi online Gocar.
Pasalnya, biaya yang dikeluarkan para driver taksi online Gocar cukup banyak.
Mulai angsuran mobil, BBM, makan, hingga biaya hidup bagi keluarganya.
"Sebelumnya Gojek sudah berjanji memberikan insentif Rp 400.000 kemudian turun menjadi Rp 300.000. Terus turun lagi Rp 260.000. Menurunnya Insentif membuat kami tidak masalah karena cukup bagi keluarga waktu itu. Tapi setengah bulan kemudian insentif turun lagi jadi Rp 65.000 dalam sehari untuk 17 penumpang. Ini tidak manusiawi," beber Fahmi.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | TribunMadura.com |
KOMENTAR