Kaleng susu berukuran 800 gram itu dijepit di antara paha, kemudian Rinata berjalan pelan agar tidak jatuh.
“Sekali beraksi hanya ambil satu (kaleng). Yang lain (barang kecil seperti minyak telon) dimasukkan saku rok,” ujar Rinata.
Sementara otak kawanan ini, Deni Supriyanto mengaku setiap beraksi bisa mengambil barang senilai Rp 2.000.000.
(Baca Juga: Parah, Ada Fotografer Ditabrak Motor MotoGP! Penonton Sepang Histeris)
Barang-barang itu dikirim ke seorang penadah di Jakarta menggunakan jasa mengiriman barang kereta api.
Setelah barang sampai penadah, uang akan dikirim lewat transfer rekening.
“Uangnya kemudian untuk biaya operasional, sama dibagi-bagi,” tutur bekas relawan penjaga perlintasan kereta api di Tanah Abang, Jakarta Pusat ini.
Deni pula yang membagikan uang hasil penjualan barang curian ini.
Rinciannya, Rp 300.000 untuk membayar rental mobil per hari, Rp 300.000 untuk dirinya dan Jaelani.
(Baca Juga: Di Depan Mata Sang Istri Pemotor Ini Kehilangan Nyawa, Karena Menghindar)
Sedangkan Rinata, FI dan MA sama-sama mendapat bagian Rp 250.000 per orang.
“Sisanya untuk operasional, seperti makan dan menginap di hotel,” pungkas Deni.
Artikel ini tayang pertama di Tribunjatim.com dengan judul "Sewa Mobil dari Jakarta, Komplotan Pencuri Satroni Tiap Swalayan di Tulungagung, Bisa Raup Rp 2 Juta".
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | TribunJatim.com |
KOMENTAR