Hindari Jalur Alternatif Via Jatibarang-Krangkeng Indramayu, Kenapa?

Otomania.com - Dalam kondisi malam hari bagi pemudik disarankan untuk tidak melewati jalur alternatif via Jatibarang-Krangkeng Indramayu di jalur Pantura.

Saran tersebut diberikan dengan alasan minimnya penerangan yang ada jalan sehingga kondisi jalanan gelap.

Hal tersebut disampaikan oleh jajaran Polres Indramayu, melalui Kasat Lantas Polres Indramayu yaitu AKP Asep Nugraha.

"Kalau malam, kan, gelap, harus lebih hati-hati dan waspada," ujar AKP Asep Nugraha, dikutip dari Tribunjabar.id.

Baca Juga: Ada 3 Posko Siaga Dari DFSK di Jalur Mudik. Di Mana Saja Tempatnya?

Menurut AKP Asep Nugraha, jalur alternatif yang melewati Jatibarang-Krangkeng sebaiknya dilalui hanya pada waktu siang hari saja.

Selain itu AKP Asep Nugraha juga menambahan, Satuan Lantas Polres Indramayu juga akan memasang rambu-rambu imbauan dari jalur Lohbener, Kabupaten Indramayu.

Waktu tempuh melalui jalur alternatif Jatibarang-Krangkeng dibandingkan melewati jalur Pantura itu tidak jauh berbeda.

"Dari segi kenyamanan, lebih nyaman via jalur utama Pantura karena PJU-nya banyak," kata Asep Nugraha.

Baca Juga: Berikut Bengkel Dan Posko Honda Jawa Timur, Selama Mudik Lebaran 2019

Kondisi di lapangan memang menunjukkan di sepanjang ruas Jalan Karangampel hingga perbatasan Krangkeng hampir tidak ditemui adanya PJU.

Dan PJU baru terlihat ada saat akan melewati perbatasan Cirebon-Indramayu, tepatnya di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Indramayu.

Selanjutnya, jalur di sebagian wilayah Kecamatan Kapetakan-Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Indramayu, tampak banyak dipasangi PJU.

Hingga memasuki di perbatasan Kecamatan Suranenggala-Kecamatan Gunungjati, PJU kembali jarang dijumpai.

Baca Juga: Auto2000 Gelar Posko Siaga di Tol Merak Banten, Biar Pemudik Nyaman

Dan baru bisa kembali ditemukan PJU di jalur wilayah Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon hingga Kota Cirebon.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polres Indramayu Imbau Pemudik Tak Lalui Jalur Alternatif Jatibarang-Krangkeng, Ini Sebabnya