Otomania.com - Pada transmisi otomatis, mode manual atau tiptronic punya kelebihan dalam mendukung kenyamanan berkendara.
Dibalik kelebihannya, siapa sangka ternyata mode tiptronic ini tidak boleh dipakai terlalu sering.
"Terutama untuk familiy car atau city car yang peruntukkanya tidak ekstrim, tidak disarankan sering menggunakan mode tiptronic," ujar Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic dikutip dari GridOto.com (20/2).
Apa alasannya?
Baca Juga : Fakta Menakutkan Pada Transmisi CVT, Bisa Rogoh Kantong Dalam-dalam
Tidak seperti mobil performa tinggi, mobil harian didesain untuk digunakan dalam batas wajar sehingga durabilitas transmisi otomatisnya pun didesain untuk pemakaian wajar.
Ketika masuk di dalam mode tiptronic, akan terjadi penumpukan torsi pada komponen di dalam girboks transmisi otomatis.
"Sebagaimana mode tiptronic ini diciptakan, penumpukan torsi ini berperan memberikan torsi maksimal pada rasio gigi dan putaran mesin tertentu misalnya seperti berakselerasi atau menanjak," jelas Hermas.
Namun bila digunakan tidak tepat dan sesuai dengan peruntukkannya, penumpukan torsi ini malah bisa memperpendek umur transmisi otomatis.
Baca Juga : Penjelasan Fitur Overdrive Transmisi Otomatis dan Cara Pakainya
Karena komponen yang seharusnya digunakan dalam batas wajar dipaksa menahan torsi berlebih.
Akibatnya komponen bisa mengalami aus bahkan transmisi otomatis dalam jangka panjang mengalami "jedug" atau tidak bisa berpindah transmisi sama sekali.
"Beda dengan mobil performa karena memang diciptakan untuk mentolerir besarnya tenaga dari mesin," tegas Hermas.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR