Otomania.com - Penggantian per klep dalam modifikasi mesin motor biasa dilakukan.
Dalam modifikasi mesin motor terdapat dua buah tipe per klep yang cukup legendaris.
yang pertama klep jepang dan yang kedua klep Swedia.
Penggunaan per klep ini mulai ramai sejak era road race tahun 2000-an hingga saat ini.
Baca Juga : Absen Tes Pramusim MotoGP di Sepang, Jorge Lorenzo Santai Aja
Lalu secara teknis apakah perbedaan dari keduanya?
"Jadi ada di perbedaan ukuran, mekanik biasa menyebut per klep Swedia itu per 3,3 sementara per klep Jepang per 3,1," buka Richard Riesmala owner bengkel A2 Speed di daerah Joglo, Jakarta Barat, dikutip dari GridOto.com.
"Karena kalau diukur panjang dari per klep Swedia itu 3,3 cm dan per klep Jepang 3,1 cm," tambahnya.
Selain panjang yang berbeda, ketebalan antara ulir keduanya juga berbeda.
Baca Juga : Komponen RX-King Ini Bikin Kantong Bolong, Harga Sentuh Rp 6,5 Juta
"Tebal per klep Jepang ini 3 mm sementara Swedia 2,5 mm," lanjut Richard.
Selain itu per klep Jepang juga lebih rapat jarak antara ulirnya meskipun sama-sama terdapat lima ulir.
Lalu apakah ada perbedaan dalam penggunaannya?
"Tergantung juga, biasanya saya menggunakan per klep Jepang di motor yang ada giginya sementara per Swedia untuk matic karena motor yang ada giginya pasti putarannya lebih tinggi," tambahnya lagi.
Baca Juga : Penampakan Livery Tim Petronas Yamaha SRT Untuk MotoGP 2019, Keren!
"Tapi semua tergantung dari karakter mesin terutama dari hitugan noken as, yang penting adalah kinerja per klep tidak boleh hancur dalam menahan kerja klep dan noken as itu sendiri," bilang mekanik yang sudah buka lebih dari 10 tahun ini.
"Jadi kalau mau lebih keras bisa pakai per klep Jepang, tapi kalau kopling sudah mentok maka lebih aman pakai per klep Swedia," tutupnya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR