Otomania.com - Tak semua sektor industri otomotif terpengaruh terhadap melemahnya rupiah dari dolar Amerika Serikat.
Sebut saja kenaikan harga satu produk, pasti dikaitkan dengan kuatnya dolar dari rupiah.
Sebenarnya enggak semua terpengaruh, seperti halnya PT Toyota Astra Motor (TAM), melalui Public Relation Managernya, Rouli Sijabat membantah nilai rupiah berpengaruh ke kenaikan produk-produk otomotif Indonesia.
Rouli mengatakan, Toyota menaikkan harga karena alasan lain yang lebih masuk.
(BACA JUGA: Unik, Lampu Sein Ducati Scrambler 2019, Bisa Mati Sendiri Sehabis Belok)
"Harga kondisinya saat ini masih kita tahan, belum ada kenaikan, kalau waktunya naik maka akan dinaikkan, pastinya bukan karena nilai tukar rupiah," ujar Rouli Sijabat.
Rouli mencontohkannya dengan salah satu produknya, Toyota Kijang Innova.
Innova mengalami kenaikan harga Rp 3 juta sampai Rp 5 juta dan itu dikarenakan adanya penambahan fitur yang dilakukan di semua tipe.
Ada penambahan audio di baris kedua dan disematkan pada Toyota Kijang Innova Venturer dan model Q sebagai model teratas.
(BACA JUGA: Tujuh Muscle Car Langka, Pesonanya Tak Lekang Oleh Zaman)
Hal itu membuat model-model di bawahnya ikut mendapat penyesuaian mengikuti tipe di atasnya.
"Kemarin antara Juli-Agustus, dan memang saat kebetulan dolar Amerika Serikat naik, tapi tak berhubungan dengan itu," tambah Rouli.
Rouli sendiri mengatakan perubahan harga sudah dilakukan Toyota pada awal tahun dan pertengahan tahun 2018.
Hal itu terkait dengan pajak bea balik nama (BBN) dengan kenaikan sekitar Rp 150.000 sampai Rp 250.000.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR