Otomania.com - Polemik tentang angkutan berbasis online enggak ada habisnya.
Kini di Bengkulu, Grab dan sejenisnya dinonaktifkan berdasar surat edaran dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bengkulu.
Dalam surat No 551/I208/DKS berisi tentang Penonaktifan (offline) angkutan dengan Aplikasi yang Tidak/Belum Berizin.
Surat ini keluar menyusul pertemuan perwakilan angkot lima warna yang memprotes beroperasinya angkutan online tanpa memenuhi izin di daerah itu.
Sektretaris Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu Ferri Ernes membenarkan surat tersebut.
(BACA JUGA: Bikin Rusuh, Sopir Angkot Diduga Mabuk Dikeroyok Warga Sesudah Tabrak Tiga Pemotor)
“Berdasarkan hasil hearing perwakilan angkot 5 warna, Dinas Kominfotik meminta Grab ditutup di Bengkulu," ujar Ferri, Rabu (15/8/2018).
Dalam pertemuan itu disampaikan, penutupan bukan kewenangan Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu.
"Diskominfotik menampung aspirasi dengan bersurat ke Kementerian Kominfo RI untuk meng-offline-kan Grab di Provinsi Bengkulu dengan pertimbangan bahwa Grab di Provinsi Bengkulu belum ada perizinan sesuai info dari Dishub,” tambahnya.
Surat juga ditujukan kepada pimpinan perusahaan aplikasi Grab Indonesia.
Aslinya polemik Grab dan pengemudi angkot 5 warna sudah terjadi di Bengkulu, sebelum surat Dinas Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu keluar.
(BACA JUGA: Rossi Mengkritik Vinales: Pengalaman Kurang dan Enggak Sabaran, Makanya Down di MotoGP Austria)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR