Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda RC213V Jajal Swing Arm Serat Karbon, Lebih Ringan Tapi Mudah Hancur

Irsyaad Wijaya - Selasa, 26 Juni 2018 | 12:40 WIB
Honda memakai swing arm berbahan karbon di tes pramusim MotoGP 2018, Buriram, Thailand
Twitter.com/MotoGP
Honda memakai swing arm berbahan karbon di tes pramusim MotoGP 2018, Buriram, Thailand

Otomania.com - Honda RC213V saat tes pramusim MotoGP kemarin terpantau menggunakan komponen baru pada sektor kaki-kaki.

Parts pada kaki-kaki tersebut yakni swing arm baru yang berbahan serat karbon, yang pernah juga dijajal Ducati.

Swing arm karbon saat ini sedang giat dikembangkan terutama setelah populernya penggunaan rem karbon.

Aprilia yang pernah menggunakan swing arm karbon di kelas 250 cc juga sudah menggunakan di beberapa seri MotoGP terakhir.

Swing arm karbon kayaknya bakal jadi andalan di MotoGP, tapi sebenarnya apa sih keunggulannya?

(BACA JUGA: Kecepatan di Jalan Tol Kurang Dari 40 Km/Jam, Mobil-Mobil Yang Lewat Akan Dibatasi )

Dilansir dari Crash.net, Direktur Teknologi MotoGP, Corrado Cecchinelli, menjelaskan dengan rinci apa saja keunggulan swing arm tersebut.

Kebetulan juga, Checcinelli pernah bekerja di parbikan motor Piaggio dan Ducati.

Saat Ducati mulai memakai swing arm, Checcinelli adalah wakil Direktur Ducati Corse.

"Serat karbon material yang sangat cocok dengan permukaan lebar, bukan komponen kecil, jadi bagiku sangat cocok digunakan jadi swing arm, juga karena swing arm didesain untuk kaku," kata Cecchinelli.

Selain kaku, swing arm haruslah kuat dan ringan.

(BACA JUGA: Lama Hilang, Aston Martin Yang Punya Pisau di Roda Dalam Film James Bond Ditemukan Di Timur Tengah)

"Hampir semua swing arm akan lebih ringan jika dibuat dari serat karbon dibanding aluminium," tambahnya.

Jika swing arm berbahan aluminium dipaksakan dibuat kaku, bakal mudah pecah dan patah.

Itulah kekurangan aluminium yang segera ditutup oleh bahan serat karbon.

Ada yang bilang bahwa swing arm karbon jauh lebih mahal dibanding aluminium, memang, tapi gak sepenuhnya benar.

Memang sih, jika hanya membuat satu buah swing arm, bahan karbon lebih mahal dibanding aluminium.

(BACA JUGA: Maskulin Banget, Suzuki Ignis Operasi Wajah Pakai Fascia All New Jimny, Dijejali Pelek AMG)

Swing arm karbon MotoGP
Twitter.com/crash_motogp
Swing arm karbon MotoGP

Tapi Cecchinelli menjelaskan jika swing arm selain karbon dibuat untuk sangat kaku, bakal mudah patah dan akhirnya dalam semusim butuh banyak swing arm.

Kalau butuh banyak swing arm berarti boros.

Sedangkan swing arm karbon bisa dibilang lebih awet dan tidak mudah patah, makanya tidak selalu bisa dikatakan karbon lebih mahal.

Kekurangan lainnya adalah masalah keselamatan.

"Bukan karena serat karbon tidak aman, tapi karena setelah crash memungkinkan swing arm karbon lebih sulit dianalisis masalahnya," tambah Cecchinelli.

(BACA JUGA: Terciduk, Suzuki Ciaz Facelift Lagi Jalan-jalan, Pakai Mesin Ertiga Baru Kah?)

Swing arm karbon harus diteliti dengan sinar X untuk penyelidikan cukup dalam setelah crash, tidak seperti aluminium yang langsung bisa dilihat di trek atau di box.

Selain itu, swing arm karbon lebih rentan hancur menjadi potongan kecil jika ada kecelakan besar.

Jika aluminium mudah patah jika dipaksakan kaku, serat karbon lebih mudah hancur.

Lalu mengapa tidak semua tim MotoGP menggunakan swing arm berbahan serat karbon?

Beberapa tim saat ini masih puas dengan batas kekakuan swing arm aluminium mereka dan hasilnya masih bisa diterima.

(BACA JUGA: Pakai Kode 'Cari Kijang', Begini Cara Sopir Angkot M30A dan Komplotannya Todong Korban)

"Intinya: sulit didesain, sulit diproduksi, bisa repot kalau kena crash parah, dan sementara teknologi konvensional menggunakan aluminium masih bisa diterima hasilnya, masih dominan digunakan sampai saat ini," sambung Cecchinelli.

Kelebihan swing arm karbon

- Lebih kaku dibanding aluminium sehingga lebih bagus untuk balapan
- Tidak mudah patah seperti aluminium
- Untuk jangka panjang, biayanya lebih murah (syarat: tidak mengalami crash parah yang membuat swing arm hancur)
- Lebih ringan daripada aluminium

(BACA JUGA: Agustus Besok, Trail Viar E-Cross Dapat Harga Resmi, Kabarnya Di Kisaran Rp 40 Juta)

Kekurangan swing arm karbon

- Untuk membuat satu buah swing arm, biayanya cukup mahal
- Lebih mudah hancur menjadi potongan kecil
- Sulit didesain, sulit dibuat

Editor : Iday
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa