Bobot totalnya, tak lebih dari 420 kg sehingga terhitung ringan meski dengan mesin mungil.
Kenyataannya, Ibnu Susilo, sang perancang yang berpengalaman merancang pesawat terbang saat kerja di PT Dirgantara Indonesia, sengaja memilih mesin kecil agar bobot Fin Komodo tetap ringan.
Termasuk KD 250 X.
Kala menerabas jalur tanah atau lumpur, bobot yang ringan membuat Fin Komodo KD 250 X tidak mudah terjebak (stuck).
Kelincahan bermanuver pun juga tertolong oleh bobot enteng tersebut.
(BACA JUGA: Belum Punya Diler dan Bengkel di Indonesia, Tapi Motor Listrik Asal Amerika Ini Udah Ludes Terjual )
Jadi ketika dikombinasikan oleh kelenturan sasis dan fleksibilitas artikulasi roda dengan suspensi independen, bobot yang ringan itu membuat Fin Komodo sakti menjadi kendaraan segala medan.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR