Otomania.com - Selepas naik taksi online sang sopir biasanya meminta penumpang meminta untuk menuliskan penilaian pelayanan yang diberikan.
Penilaiannya menggunakan skala bintang 1 hingga bintang 5.
Tak hanya itu saja, pengguna ojek online bisa juga memberikan penilaian mereka dengan menuliskan komentar.
Penilaian atau review seharusnya dituliskan sesuai dengan pelayanan yang diberikan.
Tentu saja harus fair dan sesuai fakta saat menggunakan jasa trasnportasi online tersebut.
(BACA JUGA: Kece Badai, Honda CRF150L Berubah Wujud Jadi Supermoto)
Jika memang pelayanan yang diberikan baik, maka review yang diberikan pun seharusnya positif.
Begitu pun sebaliknya.
Namun, kejadian tidak mengenakkan terjadi di Tiongkok.
Dianggap memberikan pelayanan yang tidak memuaskan, seorang penumpang taksi online memberikan ulasan negatif.
Sayang, pengemudi tersebut tidak terima dengan perlakuan penumpangnya.
(BACA JUGA: Enggak Ada Alasan Lagi Buat Rossi dan Vinales Kalah Kompetitif Dari Johann Zarco)
Lalu, dia pun memaksa penumpang itu untuk menghapus review buruk yang diberikannya.
Ia memerintahkan untuk menuliskan review positif dengan paksa.
Bukan hanya memaksa, pengemudi taksi online yang diketahui bernama Didi Chuxing itu juga menodongkan pisau ke arah penumpangnya.
Setelah melakukan apa yang diperintahkan, pengemudi tersebut membiarkan penumpangnya tersebut pergi.
Nasib malang tak bisa dihindari, ternyata peristiwa tersebut berhasil direkam oleh seorang pejalan kaki.
(BACA JUGA: Ide Apalagi Ini? Saat Tol Macet Tarif Tinggi, Saat Lancar Tarif Turun)
Akhirnya, polisi berhasil menangkap sopir taksi online yang mengancam penumpang menggunakan pisau.
Pihak yang berwajib pun kini tengah menyelidi kasus yang terjadi di kota Guangdong, Zhaoqing tersebut.
Kasus ini bukan merupakan satu-satunya di negeri Tirai Bambu itu.
Ketatnya kompetisi di bidang jasa online mendorong beberapa orang terpaksa melakukan 'persaingan tidak sehat'.
Sebelumnya, tepatnya pada bulan Desember, sebuah vendor di Tiongkok sengaja melakukan perjalanan sejauh 860 km untuk menghajar pelanggan yang telah mengajukan keluhan terhadapnya.
Begitu ketatnya persaingan, sampai-sampai mereka nekat melakukan apa saja untuk bisa terus bertahan.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | grid.id |
KOMENTAR