Otomania.com – Jual beli mobil bekas sangat dipengaruhi warna. Di kelas city car, warna-warna cerah masih diterima, tapi di segmen atas, lebih 'kejam'.
Bayu Januar, Head of Operation Development mobil88 mengatakan, pemilihan warna perlu dipertimbangkan jangka waktu pemakaian mobil.
Jika memang sering ganti mobil, warna yang cukup membantu adalah netral atau warna umum seperti putih, hitam dan silver.
“Warna tersebut banyak peminatnya, sedangkan yang kurang membantu (menguatkan resale value) adalah warna custome (non netral)," ujar Bayu.
(BACA JUGA: Ini Jurus Paten Agar Cat Nempel Di Permukaan Kulit Jeruk Bodi Motor)
Namun kembali lagi, tergantung mobil barunya banyak yang dijual warna apa. Kemudian juga tergantung segmen, seperti city car misalnya, warna cerah (merah misalnya) banyak disukai,” sambung Bayu (5/4/2018).
Pertanyaan selanjutnya, mengapa kemudian harga menentukan harga jualnya kembali?
Menurut Bayu, dari sudut pandang dealer mobkas pastinya melihat faktor supply dan demand.
Warna apa yang sedang banyak diminati konsumen, maka harganya akan berbeda dengan harga yang kurang banyak diminati konsumen.
“Seperti warna custom tadi, mungkin ada peminatnya, tapi tidak sebanyak warna netral atau warna umum,” lanjut Bayu.
Di lokasi lain, ngomongin soal warna, Dave Elisa, pemilik showroom mobkas premium Devy Jaya Motor (DJM) lokasi di Rawamangun, Jakarta Timur berbicara lebih tegas lagi.
(BACA JUGA: Begini Cara Merawat Cat Dof Pada Motor Biar Warna Tetap Awet)
Dirinya menyebut, di kisaran harga mobil Rp 400 juta ke atas, di luar warna hitam, silver dan putih, harga resale value-nya bakal jeblok.
“Jadi kalau di luar warna tersebut, harga jual kembalinya bisa jatuh mulai 30 persen sampai 40 persenan," kata Dave.
"Karena itu jarang ada (produsen) mobil mewah yang nawarin banyak pilihan warna,” ucapnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas Otomotif |
KOMENTAR