Otomania.com - Gelaran MotoGP memang sangat digemari di Tanah Air. Sampai saat ini pun banyak penggemar yang berharap Indonesia bisa menjadi negara penyelenggara MotoGP.
Namun, hal itu didahului Thailand yang sudah mendapat status tuan rumah MotoGP mulai musim 2018 nanti. Adanya GP Thailand, maka akan ada 19 seri balapan musim depan.
Finlandia pun juga berencana menjadi negara tuan rumah MotoGP pada 2019. Namun, karena masalah keuangan, GP Finlandia akan dibatalkan.
(BACA JUGA: Menyibak Teknologi Penjaga Ban Depan)
Portugal juga pernah mengajukan diri sebagai tuan rumah pengganti Finlandia, tapi Dorna yang menjadi penyelenggara MotoGP menolaknya. Dorna lebih memilih Asia Tenggara, terutama Indonesia untuk menjadi tuan rumah MotoGP.
Keluhan
Masalahnya, beberapa waktu lalu, para pebalap MotoGP mengeluhkan padatnya jadwal pada musim 2018 dengan 19 serinya, apalagi jika nanti bakal 20 seri.
"20 balapan sangat banyak, tidak hanya untuk pebalap, tapi juga untuk media, kita semua, staff. Intinya kami tidak ingin lebih dari 20," kata Lin Jarvis, bos tim Yamaha MotoGP dikutip dari Crash.net.
(BACA JUGA: Beda dengan Lorenzo, Vinales Hormat Terhadap Rossi)
Jika memang akan ada 20 seri, maka Lin Jarvis menilai harus ada pengurangan kegiatan. "Saya rasa jika 20, kita harus kurangi beberapa sesi tes sebaik mungkin," tambahnya.
Pendapat Jarvis ini juga diamini Livio Suppo, mantan Kepala Tim Honda Racing Corporation (HRC). Dirinya mengatakan bahwa 20 balapan sudah lebih dari cukup.
Lalu bagaimana dengan Indonesia yang mau menjadi tuan rumah MotoGP?
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR