Jakarta, Otomania.com - Setiap kendaraan bermotor, khususnya mobil memiliki spesifikasi oli mesin berbeda-beda. Oleh sebab itu, pelumas yang dijual di pasaran pun, berbeda-beda, mulai kental sampai encer.
Maka dari itu, pemilik mobil jangan sampai salah memilik spesifikasi oli. Jika tidak sesuai dengan yang dianjurkan maka akan terjadi sesuatu masalah pada mesin.
Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division Astra Daihatsu Motor (ADM) menjelaskan, risiko yang akan dialami bisa seperti suara mesin kasar, sampai tenaga mobil menjadi berat.
"Kalau disarankan pakai SAE (Sociaty of Automotive Engineers) encer, tetapi digunakan yang kental tarikannya menjadi berat, begitu juga sebaliknya," kata Anjar belum lama ini di kawasan BSD, Tangerang.
Sebaiknya, menurut Anjar, gunakan oli sesuai yang telah direkomendasikan pabrikan atau tertera pada buku manual. Tujuannya, agar tidak terjadi masalah di masa mendatang.
"Dampaknya memang tidak langsung, tetapi beberapa waktu kemudian akan seperti itu. Oli yang sudah direkomendasikan dari pabrik itu sudah sesuai dengan spesifikasi mesin," ujar Anjar.
Tingkat kekentalan oli mesin pada umumnya, diikuti huruf W (winter/musim dingin) yang berarti penggunaannya sampai 20 derajat celcius. Misal, SAR 5-W, SAE 10-W atau SAE 20-W.
Jika indeks SAE kecil berarti oli semakin encer. Artinya, kemungkinan oli untuk mengeras pada suhu rendah semakin kecil, hal ini berguna saat mesin mobil dinyalakan pada suhu dingin.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR