Jakarta, Otomania.com – Modifikasi di sektor pengereman pada sepeda motor kerap dilakukan. Tujuannya untuk mendapatkan performa pengereman kendaraan yang lebih baik dari standar pabrikan.
Biasanya modifikasi dilakukan dengan mengganti diameter cakram serta penggantian cairan DOT pada rem. Sayangnya, langkah ini terkadang dilakukan setengah-setengah alias hanya berupa penampakan luar saja.
“Cakram ganti lebih lebar memang bisa buat lebih pakem. Tapi sayangnya tidak diikuti dengan penyesuaian komponen lainnya, yang membuat efeknya kadang tidak terasa. Ini termasuk ide penggantian cairan rem dari DOT 3 ke 4 misalnya,” ucap Dadan, Technical Division PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) 2W beberapa waktu lalu.
Cakram lebih lebar menjadi sia-sia bila dudukan kampas rem juga tidak disesuaikan. Kampas tidak bisa memakan 100 persen piringan tersebut yang membuat pengereman tidak maksimal.
Untuk penggantian cairan DOT rem, biasanya untuk mendapatkan tingkat pemuaian cairan yang dalam suhu yang lebih tinggi. Sayangnya cairan rem ini memiliki sifat merusak komponen berbahan karet.
“Kalau komponen karet seperti kabel rem tidak diganti, bisa memperpendek umur. Dari misal setahun jadi enam tahun. Harus dilihat sesuai tidak pakai DOT lebih tinggi. Namanya cairan diliat sil-silnya kuat atau tidak,” ucap Dadan.
Oleh karena itu standar penggantian minyak rem ditetapkan dua tahun sekali, selang rem empat tahun sekali. Ini agar menjaga performa pengereman, salah satu komponen penting dalam berkendara.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR