Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Cara Pengereman Moge di Kondisi Darurat

Setyo Adi Nugroho - Selasa, 25 April 2017 | 09:05 WIB
Motor Besar Club “Safety Riding Course”
Eki Razaki
Motor Besar Club “Safety Riding Course”

Jakarta, Otomania.com – Kecelakaan yang menimpa motor besar di bundaran Pondok Indah, Senin (24/4/2017) membuat perhatian pada kemampuan berkendara moge kembali mencuat. Salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana mengendalikan motor di saat darurat.

Muhammad Yunus, praktisi keselamatan berkendara dan pegiat turing dengan motor besar mengungkapkan paling penting adalah kesadaran yang dimiliki pengendara tentang potensi bahaya yang dimiliki dari tenaga besar motor yang digunakannya.

“Bila sejak awal biker sadar motornya punya tenaga besar, bisa melaju kencang tentu dia tidak akan mengambil resiko ngebut di jalan raya serta tanpa alat pengaman yang memadai. Dari pengendalian diri dulu,” ucap Yunus saat dihubungi Senin, (24/4/2017).

Motor besar cenderung dikendarai dengan kecepatan tinggi. Semakin cepat motor maka semakin sempit jarak pandang yang membuat semakin sedikit waktu untuk bereaksi jika ada halangan di depan.

Yunus mengungkapkan, pengendara harus punya penilaian terhadap kondisi jalan di depannya. Sayangnya pada kejadian kecelakaan di bundaran Pondok Indah terjadi di malam hari dimana kondisi gelap makin meningkatkan kesulitan pengendara untuk melihat.

“Kalau di sirkuit kondisi jalan di depan sudah pasti. Di jalan raya kebutuhan untuk pengamatan 400 meter ke depan misalnya, lebih dibutuhkan. Bayangkan dengan kecepatan tinggi butuh tahu kondisi jalan di depan yang tidak menentu,” ucap Yunus.

Teknik pengereman yang tepat juga diperlukan saat bereaksi darurat. Penggunaan rem depan mendominasi dengan tambahan rem belakang untuk menyeimbangkan.

“Pengereman sebagian besar dengan rem depan sambil menurunkan posisi transmisi ke gigi rendah. Ada bantuan engine break yang memperlambat laju kendaraan. Jika dirasa kurang gunakan rem belakang. Setelah kecepatan berkurang biker bisa membelokkan laju motor,” ucap Yunus.

Teknik ini juga digunakan oleh pebalap di sirkuit. Meski kecepatan motor mencapai 200 kpj saat hendak berbelok dengan menggunakan teknik ini motor bisa dikendalikan dengan mudah.

Kecelakaan di Pondok Indah menimpa pengendara Suzuki Hayabusa yang menabrak pembatas taman. Kejadian ini menyebabkan pengendara tutup usia dan motor mengalami rusak parah.

Editor : Azwar Ferdian

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa