Jakarta, Otomania.com - Faktor yang membuat Suzuki Ignis laris di Indonesia, cukup banyak. Paling utama, mengenai tampilan unik, dan selanjutnya mengenai harga jual mulai Rp 139,5 juta (GL), Rp 159,5 (GX MT), hingga Rp 169,5 juta (GX AGS).
Total penjualan sejak pertama diluncurkan pada 17 April hingga pekan kedua Juni 2017 hampir mencapai 7.000 unit. Angka itu jelas sudah melebihi target, yaitu satu bulan hanya sekitar 4.000 unit.
Setelah diteliti oleh Suzuki, ternyata sebagian besar pembelinya menjadikan Ignis sebagai mobil kedua atau selebihnya. Namun, dipastikan Susanto Winarto, Head of National Dealer Sales 4W Suzuki Indomobil Sales (SIS) akan bertahan hingga enam bulan ke depan.
"Setelah enam bulan, trennya akan berubah. Kami memprediksikan seperti itu. Beralih ke pembeli yang menjadikan mobil pertama," kata Susanto kepada Otomania.com beberapa waktu lalu di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Lanjut Susanto, tren untuk mobil baru tidak selalu seperti itu. Kali ini karena Ignis merupakan sport utility vehicle (SUV) urban, lain halnya jika mobil keluarga.
"Kalau 3-6 bulan pertama pembelinya biasanya orang tua untuk anak atau istrinya. Nanti setelah itu, biasanya para pegawai negeri atau karyawan swasta yang akan menjadi konsumen kami," ujar dia.
Konsumen pembeli mobil pertama, kata Susanto untuk kelas city car atau urban SUV itu punya karakter seperti itu. Awalnya hanya melihat perkembangan mengenai mobil yang akan dibeli, setelah diamani, langsung dibeli.
"Artinya di segmen mereka lihat dulu apakah mobil ini dapat diterima oleh masyarakat atau tidak. Kalau diterima, mereka akan langsung membelinya," kata Susanto.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR