Jakarta, Otomania.com - Sepeda motor listrik sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Apalagi, setelah Viar meluncurkan skuter listrik Q1 dengan banderol Rp 16 jutaan.
Melihat fenomena itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Johannes Loman ikut angkat bicara. Menurut dia, ke depan akan menjadi populer di Tanah Air, tetapi masih butuh waktu, terutama mengenai regulasi dan infrastruktur.
"Bukan semata-mata bebas polusi, tetapi kita juga harus memikirkan bagaimana nanti bangkai dari baterainya. Harus bisa didaur ulang, karena kalau tidak bisa menjadi masalah," kata Loman di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2017).
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Vice President Executive PT Astra Honda Motor ini, mengenai keamanan juga perlu dipertimbangkan. Jangan sampai membahayakan pemiliknya, sehingga produsen yang ingin menjual motor listrik harus memperhatikan aspek tersebut.
Selain itu, ke depan diyakini Loman motor listrik bisa menjadi alat transportasi jarak pendek di dalam kota. Misal, antar stasiun atau dari kantor ke rumah.
"Tetapi yang jaraknya pendek, karena sekarang ini jarak motor listrik masih pendek-pendek, bisa saja jauh tetapi butuh baterai yang banyak, dan itu bahaya," ujar Loman.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR