Jakarta, Otomania.com - Peristiwa pemboman terminal bis Kampung Melayu , Rabu (24/5/2017) malam, membuat banyak pengguna jalan dan transportasi umum terkejut. Peristiwa terjadi dekat sarana transportasi umum serta jalan raya yang banyak dilalui kendaraan.
Salah satu reaksi "unik" para pengguna jalan raya adalah berkumpul mendekati tempat kejadian. Jusri Pulubuhu, kepala instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting mengungkapkan reaksi yang dilakukan para pengguna jalan ini cukup memprihatinkan.
"Para pengendara kendaraan bermotor itu tidak tahu bisa jadi ada sumber ledakan kedua dan ketiga. Serta apa yang mereka lakukan bisa membuat orang lain celaka dan menimbulkan kecelakaan tambahan," ucap Jusri saat dihubungi Otomania, Kamis (25/5/2017).
Pasalnya sebagai pengguna jalan, para pengendara kendaraan bermotor dapat terlibat, menjadi penyebab dan menjadi korban. Ketiganya ini perlu disikapi secara benar selama di jalan raya.
Misal mendapati peristiwa di jalan, seperti bom atau kecelakaan, banyak pengendara justru tiba-tiba menghentikan kendaraannya di pinggir jalan. Jika kendaraan di belakang tidak siap maka akan terjadi kecelakaan lainnya.
Reaksi spontan ini menjadi perhatian karena dilakukan dalam keadaan tidak sadar. Ini artinya ada satu proses yang hilang yakni berpikir secara logis.
"Sering kejadian di jalan tol. Kecelakaan di jalur berlawanan tapi kemudian ada kecelakaan lainnya di jalur seberang. Ini karena pengemudi tidak melakukan analisa terhadap keadaan sekeliling dan justru melakukan hal yang dilarang yakni berhenti tadi hanya untuk sekedar melihat," ucap Jusri.
Hal yang benar dilakukan saat melihat peristiwa tersebut sebaiknya menjauh dari lokasi bila tidak berkepentingan. Utamanya adalah melindungi diri sendiri. Bila dirasa aman bisa menepikan kendaraan lalu laporkan peristiwa ke pihak berwenang.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR