Bandung, Otomania.com - Sejak peralihan keagenan Mazda Motor Indonesia (MMI) ke Eurokars Motor Indonesia (EMI) pada Februari 2017, VX-1 sudah tidak lagi dijual. Padahal, model itu dihadirkan untuk melengkapi jajaran produk Mazda.
Sebab, di pasar otomotif nasional segmen yang paling laris, yakni kendaraan multi guna bawah (low multi purpose vehicle/LMPV). Harapannya saat itu, kembaran Suzuki Ertiga bisa mendongkrak penjualan.
Namun pada kenyataannya performa VX-1 tidak sesuai dengan harapan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tahun lalu cuma terjual 27 unit.
Di tangan agen pemegang merek (APM) baru, kata Sales Marketing & Public Relations Director EMI Ricky Thio, fokus produk menyasar kesegmen sport utility vehicle (SUV), seperti CX-3 dan CX-5.
"Kita akan fokus ke segmen itu, dan juga Mazda itu memang bermain di kelas menengah ke atas," ujar Ricky di sela-sela acara test drive CX-3 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/4/2017).
Dijelaskan dia, VX-1 itu sendiri merupakan perjanjian dan strategi dari MMI dengan Suzuki Indomobil Sales (SIS). "Dengan kami (EMI) tidak ada perjanjian itu, jadi kita sejak peralihan memilih untuk tidak menjualnya lagi," kata dia.
VX-1 pertama kali meluncur pada 2013 dengan satu pilihan transmisi, yaitu manual. Kemudian selang beberapa tahun hadir versi matik, dan terakhir 2016 LMPV 7-penumpang itu mengalami penyegaran, namun tanpa seremoni peluncuran.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR