Jakarta, Otomania.com - Membeli mobil bekas taksi masih menjadi pilihan bagi sejumlah masyarakat. Alasan utama punya keterbatasan finansial, tetapi dari segi model tidak ketinggalan zaman karena mobilnya baru lima tahun pakai.
Namun karena bekas taksi, konsumen harus teliti mengenai kondisi ekterior, interior, hingga mesin. Jangan menyesal dikemudian hari, karena banyak masalah.
Lantas, seberarnya siapa para pembeli mobil bekas taksi itu? Adhi staff Personalia Umum yang ikut jaga di stan Blue Bird di Otobursa Tumplek Blek 2017 mengatakan, setiap model berbeda-beda.
Dia mencontohkan, konsumen Vios/Limo rata-rata keluarga muda dengan satu atau dua orang anak, dan karyawan yang baru bekerja, serta punya gaji lebih untuk beli mobil.
"Kalau keluarga muda yang anaknya masih kecil dan butuh mobil sebagai alat transportasinya. Kalau karyawan biasanya yang baru kerja dan punya gaji cukup," kata Adhi saat ditemui Otomania.com akhir pekan lalu.
Lain dengan Limo, pembeli Mercedes-Benz seperti E 200 Kompressor atau tipe lainnya kebanyakan dibeli oleh para pejabat, mulai kelurahan, hingga pejabat tinggi.
"Bahkan ada juga perusahaan beli atau para kontraktor yang ingin tampil lebih elegan di hadapan para kliennya," kata dia.
Setiap mobil yang dijual, kata Adhi punya usia pemakaian lima tahun. Namun, sebelumnya sudah diperbaiki dan dirapihkan sehingga jauh lebih menarik.
"Kalau beli mobil bekas taksi itu, surat-surat masih atas nama perusahaan. Nanti setelah ingin perpanjang atau bayar pajak harus balik nama," ujar Adhi.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR