Jakarta, Otomania.com – Postur tinggi Versys-X 250 yang diambil dari trah model petualang Kawasaki kelihatannya seolah mengintimidasi buat ditunggangi. Namun jika sudah mencobanya berkendara, model yang pakai jantung Ninja 250 ini ternyata bukanlah kuda besi yang sulit dijinakkan.
Buat biker setinggi 168 cm, butuh usaha lebih untuk menaikinya. Kaki kanan bisa langsung melewati jok belakang biar dapat posisi duduk, namun itu berlaku cuma untuk varian City. Buat varian tertinggi, Tourer, kaki kiri perlu injak footstep dulu sebab ada box di kanan-kiri.
Baca: Seberapa Jinjit Naik Versys-X 250?
Tinggi jok Versys-X 250 yaitu 815 mm. Dalam keadaan berhenti, posisi kedua kaki bakal jinjit, kira-kira hanya sepertiga tapak yang menyentuh bumi. Jika satu kaki ada di footstep barulah kaki lainnya bisa menapak penuh. Situasi begitu sebenarnya tidak masalah kalau sudah biasa, namun sedikit perlu penyesuaian kalau berhenti saat menanjak.
Naik gunung
Versys-X 250 menggunakan mesin DOHC, 249cc, 2-silinder parallel twin mirip Ninja 250. Bedanya pada setingan electronic control unit (ECU) memengaruhi hasil tenaga dan torsi. Versys-X 250 memiliki 34 PS pada 11.500 rpm dan torsi 21,7 Nm pada 10.000 rpm, sedangkan Ninja 250 punya 32 PS pada 11.000 rpm dan 21 Nm pada 10.000 rpm.
Baca: Sama dan Beda Kawasaki Versys-X 250-Ninja 250
Dalam sesi test ride yang diberikan Kawasaki Motor Indonesia (KMI) di kawasan Gunung Bromo pada Februari lalu, Otomania sempat merasakan langsung performanya. Karakter akselerasi Versys-X 250 mirip Ninja 250, “nendang” di putaran tengah-atas.
Rute buat perwakilan media yang ikut dalam acara hanya jarak pendek, Otomania mengikuti salah satunya yaitu melintasi jalan aspal berkelok berkontur tanjakan dan turunan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR