Jakarta, Otomania.com – Salah satu modus curang menjual mobil bekas (mobkas) yaitu “memutar” odometer ke belakang biar angkanya lebih kecil dan kondisi dianggap sehat. Cara itu mungkin mudah buat odometer manual, namun buat yang digital sulit dilakukan.
Pada mobil-mobil kelahiran 2010 ke atas, odometer digital rasanya sudah jadi komponen baku. Dari pabrik, komponen pengukur jarak tempuh kendaraan itu dibuat untuk tidak dimodifikasi.
“Kalau dari pihak pabrikan, secara komponen, memang dibuat untuk tidak bisa diubah,” kata Iwan Abdurahman, Repair Service Manager Workshop Departement Technical Service Division Toyota Astra Motor, Kamis (2/3/2017).
Menurut Iwan tidak ada cara mengubah odometer di bengkel resmi, sebab alat semacam itu tidak ada. Jadi, jika odometer digital bermasalah, bengkel resmi pun sulit memperbaikinya.
Iwan mengatakan pernah kejadian odometer mobil konsumen rusak. Pilihnannya mengganti komponen namun konsekuensinya angka di odometer dimulai dari 0 sebab hitungan lama tidak bisa dipindahkan.
“Mengubah odometer itu tidak dibenarkan oleh hukum atau pabrikan. Kalau dilakukan di mobil bekas kan berarti penipuan,” ucap Iwan.
Teknologi makin canggih tapi bukan berarti tidak ada celah. Sama seperti odometer mekanis yang akhirnya bisa dibobol, ada kemungkinan odometer digital juga bisa diakali. Jadi, hati-hati beli mobil bekas dan jangan hanya mengandalkan angka odometer buat menakar kondisi.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR