Turun Mesin Mobil dan Biayanya

Jakarta, Otomania.com - Memasuki usia 5 tahun pemakaian, biasanya mobil akan mulai "jajan". Beberapa onderdil sudah mulai aus atau bahkan rusak. Pemakaian dan perawatan jadi kunci utama. Bak pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Salah satu yang cukup menyita waktu dan menguras uang cukup banyak adalah kerusakan pada mesin. Apalagi kalau sampai turun mesin atau istilah teknisnya disebut overhoul engine. Kenapa bisa mahal dan butuh waktu lama?

"Proses pengerjaannya lama karena harus benar-benar menurunkan dari ruang mesin di mobil. Lalu, mengurai mesin tersebut mulai dari kepala silinder hingga blok mesin. Semua komponen diperiksa satu persatu," ujar Imam Choiri, pemilik bengkel AP Speed, saat diwawancara Otomania.com beberapa waktu lalu.

Servis atau ganti

Semua komponen yang terdapat di kepala silinder atau blok itu berpotensi rusak. Jika dideteksi beragam kerusakan maka banyak yang harus diperbaiki. Solusinya bisa hanya dengan servis atau harus diganti.

Jika harus ada yang diganti tentunya akan keluar dana lagi. Meski tidak ada yang diganti ada komponen wajib yang harus dibeli efek dari turun mesin. Seperti packing set, sil, dan booshing, serta beberapa komponen yang rusak akibat penguraian mesin.

Onderdil yang kerap diganti dengan harga yang cukup mahal antara lain piston, ring piston, cylinder liner (boring), metal, dan klep (valve). Estimasi rata-rata proses turun mesin menghabiskan dana Rp 5 juta - Rp 10 juta (jasa dan barang). Tergantung kerusakan.

Lumayan mahal kan biaya perbaikannya? Jadi lebih baik sebisa mungkin kita rawat. Plus, sebisa mungkin hindari penyebab-penyebabnya.

Mau tahu apa saja penyebabnya? Simak rangkaian artikel mengenai penyebab mobil turun mesin.