Jakarta, Otomania - Mulai tahun ini atau paling lama 2018, Toyota akan menjual C-HR di Indonesia. Namun, untuk melihat kondisi pasar maka statusnya impor utuh alias completely build up/CBU.
Namun jika berstatus CBU, harga jualnya bisa lebih mahal karena kena pajak dan lain sebagainya. Beda lagi, kalau diproduksi lokal di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), bisa murah karena seluruhnya dirakit di Indonesia.
Baca: Harga Toyota C-HR Harus di Bawah Fortuner
Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono pernah mengatakan, jika CBU maka harganya harus berada di bawah Fortuner. Tetapi, kata Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Marketing and Sales PT Toyota Astra Motor (TAM) tidak mungkin.
"Sangat tidak mungkin, karena belum terkena pajak, menyesuaikan dengan kondisi nilai tukar dollar dan lain sebagainya," ujar pria yang akrab disapa Soerjo saat dihubungi Otomania, Senin (23/1/2017) malam.
Soerjo menjelaskan, mungkin jika diproduksi lokal bisa memangkas harga. Tetapi, menurut dia semuanya akan dilihat dulu mengenai kondisi pasar, perekonomian dan lain sebagainya.
"Kita juga belum tahu dan belum bisa memastikan harganya berapa. Kita masih pelajari semua kemungkinan. Tetapi pasti akan kita jual di Indonesia," kata dia.
Baca: Toyota C-HR Dijual dengan Status Impor
Merujuk situs resmi Auto2000, harga on the road DKI Jakarta Fortuner yang ada di pasar dijual mulai Rp 451,2 juta sampai Rp 644,3 juta. Jadi jika diimpor utuh. banderol crossover itu bisa menyentuh angka di atas Rp 500 juta untuk tipe terendah.
"Belum pasti juga, tergantung spesifikasi dan mesin yang digunakan berapa dulu. Maka dari itu, kita belum bisa putuskan sekarang, tunggu saja nanti," ujar Soerjo.
C-HR di pasar global punya tiga pilihan mesin, yakni 1.2-liter, 1.8-liter (hibrida), dan 2.0-liter. Pilihan transmisinya, yaitu manual 6-percepatan, dan CVT.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR