Jakarta, Otomania – Akhir tahun biasanya menjadi waktu yang baik untuk diler motor bekas mendulang keuntungan. Namun di Desember ini kondisi pasar motor bekas mengalami penurunan jumlah pembeli.
Dari beberapa diler motor bekas yang disambangi Otomania, bulan ini penjualan motor bekas terdampak pada beberapa hal.
“Bulan ini meski sudah masuk pertengahan kondisinya lesu. Banyak alasan, salah satunya karena diler motor baru mengumbar promo di akhir tahun untuk menghabiskan stok,” ucap Wilia Puspita dari Mandala Motor, Pondok Bambu saat ditemui Otomania, Selasa (13/12/2016).
Promo motor baru seperti hadiah langsung, potongan uang muka dan cicilan ringan membuat pembeli mengurungkan niat membeli motor bekas. Selain itu besaran uang muka motor bekas biasanya lebih besar dibanding uang muka motor baru.
“Kadang persepsi pembeli ke diler motor bekas akan mendapatkan harga jauh lebih murah cukup merepotkan. Misal ia cari motor di tahun 2016, harganya jelas masih tinggi meski berstatus bekas. Dari perusahaan pembiayaan juga membuat uang muka hampir menyamai atau bahkan menyamai uang muka motor baru,” ucap Wilia.
Alasan lain diungkapkan pedagang motor di kawasan Duren Sawit. Akhir tahun memang sering dimanfaatkan untuk mendapatkan motor anyar namun saat ini pasokan model motor cukup sedikit.
“Orang banyak cari model motor dengan tahun baru misal 2016 atau 2015. Tapi barang yang ada di pasar sedikit sekali, sehingga kurang menarik minat konsumen,” ucap salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Meski terdampak kondisi penjualan yang menurun, pedagang motor bekas optimis masih menjadi pilihan untuk konsumen mendapatkan motor keinginannya.
"Buat yang gaji masih Rp 2 jutaan, motor bekas bisa jadi jalan keluar. Juga orang yang mencari model tertentu yang sudah habis di diler motor baru, pasti cari ke bekas. Akhir tahun hingga awal tahun masih bisa menarik pembeli," ucap pedagang tersebut.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR