Jakarta, Otomania – Berkendara di musim hujan terutama saat cuaca buruk dapat meningkatkan kemungkinan terjadi kecelakaan. Pasalnya, saat hujan pengemudi juga berhadapan dengan kondisi lalu lintas seperti kemacetan serta berbagai situasi di jalan raya.
Menurut Sony Susmana, Senior Trainer dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), berkendara serta berada di jalan saat hujan dan cuaca buruk butuh kewaspadaan tinggi.
“Banyak orang saat macet, hujan, malah menurunkan tingkat kewaspadaannya. Mereka menggunakan telepon seluler, berkirim pesan, sehingga tidak awas dengan sekeliling,” ucap Sony ,saat dihubungi Otomania, Selasa (22/11/2016).
Menurut Sony, pengemudi harus sadar dirinya masih berada di atas aspal meski dalam keadaan berhenti akibat macet. Berada di jalan raya, potensi terlibat kecelakaan masih besar.
Selain itu saat hujan, kewaspadaan diterapkan terhadap kondisi sekitar baik dari arah depan, belakang, dan samping kendaraan. Satu faktor tambahan adalah kondisi dari atas kendaraan.
“Bagian atas ini yang kadang tidak diperhatikan pengemudi saat cuaca buruk. Padahal objek seperti pohon dan rambu lalu lintas bisa roboh,” ungkap Sony.
Sony menyarankan, pengemudi tidak terlena saat kendaraan berhenti di tengah kemacetan dengan mengaktifkan rem tangan atau parking brake. Selain itu selalu menjaga jarak dengan kendaraan di sekitar dan objek seperti pohon dan rambu yang mungkin dapat ambruk saat cuaca buruk.
"Ini juga salah satu tindakan defensif selama berkendara. Memberi ruang dengan kendaraan lain dan selalu waspada terhadap sekitar. Tidak perlu terburu-buru dan selalu konsentrasi," ucap Sony.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR