Jakarta, Otomania – Pasar sepeda motor hingga akhir tahun diperkirakan stagnan dan tidak mengalami lonjakan besar. Kondisi ini secara tidak langsung juga berdampak pada pasar sepeda motor bekas.
Beberapa pedagang motor bekas yang ditemui Otomania, Senin (15/11/2016), mengungkapkan pada bulan November ini kondisi tidak jauh berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Pasar cenderung sepi karena beberapa alasan.
“Saat ini penjualan tidak terlalu banyak, bisa dibilang sepi. Permintaan ada hanya pada model skutik. Beberapa bulan ini kondisinya seperti itu, belum banyak berubah,” ucap Wilia dari Mandala Motor Pondok Bambu.
Hal yang sama diungkapkan Wanto dari Kiki Motor, Pangkalan Jati. Menurutnya kondisi ini dipengaruhi masyarakat yang menahan konsumsi kendaraan di akhir tahun serta ketersediaan barang di pasar bekas yang cukup sedikit.
“Barang ada cuma bukan yang dicari konsumen. Kebanyakan cari motor skutik namun persediaan barangnya jarang. Biasanya ada program trade in dari diler, ini sedang sepi,” ucap Wanto.
Alasan lain yang mempengaruhi adalah kesulitan peminjaman dari perusahaan pembiayaan (leasing). Untuk motor bekas, saat ini proses kredit diperketat dengan beragam alasan.
“Kredit lagi cukup sulit, beberapa kali konsumen datang akhirnya membeli dengan tunai. Leasing sekarang cukup ketat survei datanya sehingga hanya konsumen yang benar-benar bagus yang diloloskan. Soal kredit ini juga lebih banyak diuntungkan pada motor baru,” ucap Wilia.
Namun kondisi ini tidak begitu dipermasalahkan para pedagang motor bekas. Mereka masih bisa bersyukur jika membandingkan pasar di 2015 lalu.
“Kondisinya lebih baik meski tidak seramai beberapa tahun lalu. Tahun lalu lebih sepi. Saat ini masih bisa menjual 10 unit motor per bulannya dari berbagai tipe,” ucap Wanto.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR