Jakarta, Otomania – Bertemu dengan kendaraan yang menggunakan lampu rotator memang merepotkan. Sinar lampu rotator kadang mengganggu pandangan mata pengemudi lain.
“Pengendara dengan lampu rotator sangat mengganggu. Terutama terhadap mata, jarak pandang baik di samping dan di belakang mobil jadi berkurang,” ucap Amid, anggota Toyota Etios Valco Club Indonesia (TEVCI) saat menceritakan pengalamannya kepada Otomania, Rabu (9/11/2016).
Menurut Anando Eko, praktisi keselamatan berkendara, jika dari jauh sudah melihat adanya lampu rotator sebaiknya pengemudi bersiap memberikan jalan kepadanya. Lantas usahakan tidak berada di belakang pengguna rotator tersebut.
“Dari jauh sudah lihat rotator, siap beri prioritas jalan saja. Mengalah. Kemudian jangan membuntuti di belakang, agar mata tidak silau,” ucap Eko di waktu yang sama.
Bila terpaksa berada di belakang lampu rotator, alihkan pandangan mata untuk tidak melihat sinar lampu rotator. Alihkan pandangan jauh ke depan dan tambahkan jarak aman di depan kendaraan.
“Jaga jarak dengan mobil berotator di depan agar tidak terlalu silau dan pandangan jauh ke depan tidak terhalang. Makin menjauh dengan lampu rotator makin baik,” ucap Eko.
Soal memberikan prioritas, ini wajib dilakukan kepada petugas kepolisian, ambulans dan pemadam kebakaran yang sedang dalam keadaan darurat dan petugas lain yang resmi menggunakan lampu rotator.
Jika ada pengemudi pribadi yang semena-mena dengan penggunaan rotator, tetap mengalah karena itu salah satu praktek berkendara defensif. Catat nomor polisi mobil tersebut dan laporkan bila merasa terganggu.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR