Jakarta, Otomania - Pekan lalu, tepatnya 3 November 2016 PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan Yaris model terbaru. Khusus untuk pasar otomotif Indonesia, hadir dengan mesin baru, yaitu 2NR-FE berkubikasi 1.496cc.
Bahkan, untuk tipe otomatis kini tidak lagi pakai matik konvesional, melainkan CVT (Continously Variable Transmission). Paling menarik, ditambahkan juga satu varian, yaitu Heykers.
Apa itu Yaris Heykers? tipe terbaru yang punya ground clearance lebih tinggi 35 mm dari Yaris standar. Penambahannya berkat penggunakaan suspensi TRD (20mm), dan ban lebih besar, yaitu 195/55 R16 (15mm).
Nah, untuk membuktikan bahwa tipe tersebut punya jarak lantai mobil ke tanah lebih tinggi, maka Agen Tunggal Pemegang (ATPM) Toyota di Indonesia menyediakan arena untuk melakukan pengujian.
Baca: Drifter Cantik Alinka Geber Toyota Yaris Heykers (Video)
Tempatnya di sekitar salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, yang dibuat atau dilengkapi dengan beberapa rintangan, seperti polisi tidur yang tingginya sekitar 17 cm.
Kesempatan langka itu begitu dimanfaatkan Otomania. Sebab, ingin tahu benarkan bisa diajak berkendara di medan jalan lebih berat atau tidak.
Pertama, menggunakan Yaris Heykers transmisi manual. Meski tidak bisa menguji performanya, tetapi karakter mesin barunya sudah cukup baik. Alasannya, ketika melintasi beberapa rintangan yang tersedia, semuanya dilewati dengan lancar.
Perpindahan gigi dan juga tuas transmisinya cukup halus. Pengemudi tidak sulit memintahkan dari gigi satu, dan seterusnya. Begitu juga dengan setingan kopling dan pedal gas yang tidak terlalu keras.
Selanjutnya, mengendarai Yaris Heykers bertransmisi otomatis. Pengujiannya tetap di tempat sama, dan perpindahan gigi otomatisnya terasa lebih halus.
Pede Melintas "Polisi Tidur"
Yaris Heykers ini memiliki ground clearance 184 mm atau 35 mm lebih tinggi dari varian standar. Otomatis, "polisi tidur" yang disediakan di tempat pengujian yang tingginya 17 cm bisa dilewati dengan lancar, tanpa ada tersentuh.
Ketika melewati rintangan lain, seperti beberapa "polisi tidur", bantingan suspensinya cukup dirasa cukup stabil. Artinya, tidak terlalu empuk, juga keras.
Sebab, kalau terlalu empuk ketika mobil melewati jalan berlubang goyangan di dalam kabin begitu luar biasa. Sebaliknya, jika disetting terlalu keras, maka tidak akan enak rasanya di kabin.
Toyota mengklaim, meski hasil karya anak Indonesia yang tergabung di tim desain TAM, tetapi pengujiannya dilakukan di Jepang dan mendapatkan hasil maksimal.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR