Garut, Otomania – PT Toyota Astra Motor (TAM) mengundang Otomania dan belasan jurnalis lain untuk mengikuti ajang “Media Test Drive Astra Toyota Calya - Wonderful Journey”, Kamis (8/9/2016), dengan rute Bandung-Garut-Bandung. Setelah membahas soal performa mesin Calya, kini giliran suasana kabin dieksplorasi.
Duduk sebagai penumpang depan, suasana kabin mobil murah ini tak bisa dicap murahan. Dari penampilan dasbor, audio, dan transmisi, kesan mewah berhasil muncul. Namun, ketika diketak-ketok, bahan plastik yang murah memang terasa nyaring bunyinya.
Kenyamanan utama yang paling terasa saat duduk di kabin Calya, adalah kekedapan yang cukup baik. Bekalan bantalan karet yang melekat pada bodi dan bingkai pintu menjadi penyebab utamanya. Noise yang yang datang dari luar kabin, termasuk suara mesin, berhasil diredam cukup efektif, menciptakan suasana kabin yang nyaman.
Jok dimiliki Calya bisa dibilang tidak tebal, tetapi bukan tipis juga. Sepertinya, kondisi lelah bisa muncul ketika sudah menempuh jarak menengah sampai panjang. Bahan fabric yang membalut jok ini juga terkesan mewah.
Meski sederhana, salah satu sentuhan yang membuat Calya punya cita rasa seperti mobil Eropa, adalah tuas pengendali lampu di belakang kanan lingkar kemudi. Untuk menyalakan lampu sein, tak perlu menyentuh tuas lampu sampai tergeser posisinya atau sampai terdengar suara “klik”. Cukup menekan tuas ke bawah atau atas, maka sein akan menyala tiga kali kedipan. Fungsinya biasanya untuk menginformasikan kendaraan di sekitar, ketika hendak menyusul mobil di depan.
Baris Kedua
Duduk di jok baris kedua Calya, ternyata juga cukup nyaman. Jarak lutut dengan jok depan terasa lapang. Asala, jok depan tidak memundurkan maksimal ke belakang. Jok baris kedua juga bisa di maju-mundurkan dan diatur level kemiringan sandarannya (reclining).
Fitur paling fungsional pada posisi ini, adalah terdapatnya soket pemantik yang biasa digunakan sebagai sumber energi listrik. Mengisi ulang baterai ponsel atau gadget andalan tak perlu lagi butuh kabel panjang menjuntai dari dasbor, lebih praktis!
Selain itu adanya fitur baru, air cilcurator, berfungsi untuk mengalirkan hawa sejuk AC pada kabin depan, menuju jok baris kedua dan ketiga. Saat duduk di jok baris kedua, fitur ini dioperasikan, digeser tuas pengatur kecepatan sampai posisi tengah dan berhasil mengalirkan udara sejuk.
Tapi, ketika tuas digeser sampai maksimal (mentok ke kanan), putaran kipas memang lebih cepat dan mampu mendorong hawa AC sampai jok baris ketiga. Sayangnya, ada konsekuensi tambahan berupa suara yang cukup bising. Alhasil, sistem peredam karet ganda yang semula ada pada bodi dan bingkai pintu, terasa percuma.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR