Jakarta, Otomania - Sabuk pengaman atau seat belt menjadi komponen penting dalam berkendara. Meski secara teori seat belt tidak memiliki batas waktu pemakaian, bukan berarti bebas dari perawatan.
Seiring penggunaannya, seat belt juga bisa mengalami kerusakan. Contoh, untuk mobil yang sering terjemur matahari akan membuat lapisan sabuk mengeras dan kaku, apalagi untuk usia mobil yang sudah di atas lima tahun.
Kotoran atau noda yang melekat pada lapisan sabuk juga bisa menyebabkan keruskaan. Terutama untuk seat belt standar yang materialnya terbuat dari bahan fabric sama seperti jok mobil pada umumnya.
"Bentuk perawatan yang paling mudah dilakukan adalah dengan membersihkan sabuk. Caranya bisa beragam, mulai dengan mencuci atau mudahnya menggunakan cairan khusus pembersih jok yang berbahan fabric," ucap Budi Doli, Automotive Merchandiser ACE Indonesia kepada Otomania, Sabtu (30/7/2016).
Untuk langkah mencuci, bisa dengan membersihkan lapisan sabuk menggunakan air yang sudah tercampur dengan shampo. Gunakan sikat halus agar tidak merusak webbing (tenunan fabric), setelah itu langsung di lap kering.
Langkah kedua yang lebih mudah adalah dengan menyemprotkan menggunakan cairan silikon. Cairan ini umum digunakan untuk membersihkan interior mobil, setelah disemprotkan tinggal dilap hingga merata.
"Selain lebih praktis, menggunakan silikon juga lebih ideal karena bisa melembekan kembali sabuk yang sudah mengeras. Minimal dua sampai tiga bulan diperhatikan kondisinya agar tetap nyaman saat digunakan," ujar Budi.
Sementara itu, Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division Astra Daihatu Motor (ADM), mengatakan salain karena kotor kerusakan sabuk pengaman juga dipengaruhi dari pola pemakaian yang tidak benar.
"Banyak faktor, hal-hal sepel juga bisa mempengaruhi seperti pakai sabuk terbalik, tidak sesuai serta kasar saat menarik dan tidak meletakan pada kondisi semula setelah digunakan," ucap Anjar kepada Otomania, Rabu (3/8/2016).
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR