Jakarta, Otomania — Hujan seolah jadi mimpi buruk bagi pengendara sepeda motor, kendati sudah berbekal peralatan lengkap (pelindung air hujan). Namun terkadang di antara pengemudi masih kerap melakukan hal yang salah kaprah.
”Banyak yang salah kaprah, terutama soal perlengkapan berkendara, tapi diteruskan,” kata Instruktur Senior Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, beberapa waktu silam.
Ada beberapa perlakuan salah kaprah menurut Sony dan beberapa sumber yang kerap dilakukan pengendara motor.
1. Bentuk mantel
Meski sudah banyak pengarahan, tetap saja mantel model ponco (one-piece) masih tetap digemari. Ringkas dan murah masih jadi alasan utama.
Ujung mantel, dikatakan Sony, sangat rawan terbelit jeruji ban atau rantai. Bahkan tidak menutup kemungkinan tersangkut ke pengendara lain.
2. Warna
Jaket hujan (mantel) berwarna terang kerap dihindari dengan alasan malu. Padahal, semakin ngejreng semakin baik.
”Minimal 30 persen bagian punggung bisa memantulkan cahaya. Jaket hujan sekarang kebanyakan cuma ada beberapa setrip yang memantul, itu kurang. Percayalah, warna mencolok sangat berpengaruh mempermudah untuk dilihat,” beber Sony.
3. Alas kaki
Pengendara lebih memilih tidak menggunakan alas kaki atau sandal daripada sepatu. Takut basah dan rusak terkadang jadi pertimbangan sebagian kalangan.
Langkah tersebut justru berbahaya. Tidak ada perlindungan untuk kaki, akan sangat bahaya jika terjadi kecelakaan. Ada pula yang mengikat sepatu dengan kantong plastik, yang justru membuat bagian tapak menjadi licin.
Beberapa ada yang tetap memakai sepatu, namun kalau ada cipratan air mengangkat kaki. Gerakan itu berbahaya karena bisa memengaruhi keseimbangan.
4. Tekanan ban
Banyak anggapan salah, tekanan udara pada ban berkurang, daya cengkram lebih baik. Dalam benak mereka banyak permukaan ban yang menempel di aspal. Faktanya, pattern atau pola kembangan untuk memecah air malah tidak berfungsi baik karena tekanan angin yang kurang.
5. Warna lampu.
Pemasangan dan pemilihan warna lampu-lampu yang ada di motor sudah diesuaikan dengan standar keselamatan. Lampu depan dengan cahaya kekuningan terbukti mampu menembus saat hujan lebat, ketimbang lampu HID warna putih kebiruan.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR