Jakarta, Otomania – Toyota Agya mulai dijual di Indonesia pada 2013. Satu tahun setelahnya dilakukan penambahan beberapa item, seperti wiper belakang, serta dua speaker. Namun, sampai sekarang mobil murah tersebut belum juga mengalami penyegaran baik dari sektor eksterior maupun interior.
Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), menjelaskan, perusahaan selalu melakukan penelitian kepada semua produk, termasuk Agya. Namun, hasilnya seperti apa belum bisa diinformasikan.
“Kalau sudah mendekati dan pasti kita akan kasih kabar. Karena hasil penelitian kita juga tidak bisa langsung begitu saja diterapkan kepada produk tersebut,” kata Henry, Kamis (9/6/2016) malam.
Intinya, kata Henry, Toyota selalu ingin memberikan yang terbaik kepada konsumen. Sehingga, apa yang diinginkan masyarakat akan menjadi patokan untuk melakukan penyegaran pada suatu produk, termasuk Agya ini.
“Memang yang minta sudah banyak, mereka ingin tampilannya diperbaharui, dan lain sebagainya. Kebanyakan ingin mengubah tampilanya saja, dan itu sedang kita pertimbangkan,” kata Henry.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tiga bulan pertama 2016, total penjualan Agya secara wholesales (pabrik ke diler) 12.744 unit, sedangkan ritel (diler ke konsumen) 13.957 unit.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR