Jakarta, Otomania – Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah sepeda motor yang digunakan untuk mudik Lebaran 2015 jumlanya mencapai 2 juta unit atau meningkat delapan persen dari tahun sebelumnya. Meski belum diprediksi, namun tahun ini dipastikan masih banyak masyarakat yang pulang kampung pakai motor.
Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), menjelaskan, masyarakat memilih opsi itu karena perhitungan secara biaya lebih murah ketimbang harus menggunakan moda transportasi umum. Namun, bahaya yang mengancam sangat besar dan itu yang belum terlalu dipahami oleh pemudik.
“Dari segi keamanan jelas tidak aman, apalagi muatannya banyak, bahkan ada yang membawa lebih dari dua orang,” kata Edo saat ditemui Otomania, belum lama ini kawasan Jakarta Selatan.
Edo melanjutkan, jika membawa barang bawaan berlebihan, dan penumpang lebih dari dua orang, jelas akan bahaya. Sebab, sejatinya motor itu aman dan nyaman digunakan untuk dua orang dan tidak membawa barang yang berlebih.
“Kontribusi kecelakaan saat mudik itu dialami oleh pengendara motor. Mereka ada yang letih dan juga tidak mengindahkan peraturan di jalan raya,” ucap Edo.
Bahaya lain, lanjut Edo, lalu lintas saat mudik berpotensi terjadi banyak masalah. Mulai kondisi fisik yang letih, hingga faktor emosional yang terkadang naik karena melihat kondisi jalan yang padat. Jika sudah seperti itu, konsentrasi memudar dan akhirnya bisa memicu terjadinya kecelakaan.
“Belum lagi faktor motornya, kalau ada masalah juga bisa membuat terjadinya kecelakaan. Maka lebih baik pulang kampung dengan kendaraan umum karena lebih aman dan nyaman,” ujar Edo.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR