Tangerang Selatan, Otomania – TÜV Rheinland, penyedia layanan teknis internasional untuk pengujian, pemeriksaan, sertifikasi, konsultasi, dan pelatihan, membuka laboratorium pengujian ban independen pertama di Indonesia. Ini adalah langkah untnuk memastikan kualitas manufaktur ban dan meningkatkan keamanan jalan raya.
Lokasi pengujian ada di Taman Tekno BSD, Tangerang Selatan, dengan laboratorium seluas 530 meter persegi. Tempat ini sudah disertifikasi penuh oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) Indonesia dan berkualifikasi untuk menguji ban mobil penumpang, truk, bis, atau sepeda motor agar memenuhi standar nasional serta internasional.
Ditenagai oleh tim ahli yang menawarkan layanan pengujian serta persetujuan, fasilitas ini sudah melayani klien dari 16 negara dan mengeluarkan 200 sertifikat SNI untuk ban.
”Perencanaannya sangat teliti, dari pemilihan lokasi dan peralatan, hingga perekrutan serta pelatihan tenaga kerja berbakat. Fasilitas ini dibangun atas pengalaman kami selama lebih dari 140 tahun di sektor sertifikasi,” kata Ralf Scheller, Member of Executive Board of Management, TÜV Rheinland AG.
TUV Rheinland, dalam siaran resmi (2/6/2016), menyatakan bahwa fasilitas ini akan mendukung target Kementerian Perindustrian Indonesia untuk mendorong daya saing industri melalui peningkatan standarisasi.
Laboratorium pengujian ban ini juga menjadi bagian dari strategi global TÜV Rheinland pada 2016-2020, di mana grup ingin memperluas jaringan di lebih dari 69 negara dan berinvestasi di pasar-pasar berpotensi lainnya.
TÜV Rheinland telah aktif di pasar Indonesia sejak 1980. Setelah mendirikan kantor di Jakata pada 1996, perusahaan meluncurkan bisnis persetujuan homologasi/ tipe untuk komponen otomotif pada 1998 dan menerima akreditasi dari KAN untuk persetujuan produk SNI (LSPr-026) pada 2009. Tiga tahun kemudian, TÜV Rheinland Indonesia mendirikan lab keselamatan listrik dan laboratorium roda di tahun 2012.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR