Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Faktor Penyebab "Mobil Melayang" Saat Libas Hujan

Setyo Adi Nugroho - Kamis, 2 Juni 2016 | 12:01 WIB

Jakarta, Otomania – Musim penghujan yang masih mengguyur saat ini membuat berkendara di jalan harus ekstra hati-hati. Jalanan yang terguyur air hujan rentan menimbulkan masalah, salah satunya adalah efek hydroplaning atau aquaplaning.

Hydroplaning atau aquaplaning adalah gejala ban yang tidak menapak di aspal akibat adanya air antara ban dengan aspal. Ini membuat kendaraan seperti melayang sesaat karena ban tidak memiliki tempat berpijak sepersekian detik. Kondisi ini berbahaya saat karena pengemudi tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan kendaraan termasuk pengereman.

Apa saja faktor yang membuat terjadi hydroplaning?

“Faktor yang berhubungan dengan gejala hydroplaning adalah ukuran dan bentuk ban, desain alur ban, tekanan udara pada ban, serta bobot kendaraan,” ucap Esa Syakur dari tim RnD PT Gajah Tunggal Tbk saat ditemui Otomania beberapa waktu lalu.

Desain alur ban jadi salah satu faktor yang berhubungan dengan hydroplaning karena salah satu fungsi alur adalah membuang air kesamping ban agar ban memiliki traksi di aspal. Alur yang rapat pada permukaan ban akan membuat terhambatnya pemecahan air membuat traksi permukaan ban akan segera hilang ketika kendaraan melintasi permukaan air.

“Desain telapak ban ada dua, longitudinal dan lateral atau gabungan. Pada pola longitudinal air tidak akan dievakuasi keluar dengan baik dan membuat ban dengan desain ini rentan gejala hydroplaning. Berbeda dengan desain tapak gabungan, pengendalian lebih baik di jalan basah karean air punya jalur evakuasi kea rah luar,” ucap Esa.

Lebar ban berpengaruh terhadap sensitifitas efek hydroplaning. Semakin lebar ban maka semakin besar kemungkinan timbulnya gejala hydroplaning ditambah dengan alur ban yang rapat yang membuat air tidak memiliki jalur evakuasi ke arah luar.

Tekanan ban memiliki peran penting terhadap gejala hydroplaning. Ban dengan tekanan yang berlebih atau kurang membuat ban tidak menapak dengan maksimal di jalan basah. Tekanan ban kurang membuat ban tidak memiliki tekanan yang cukup untuk mendorong air keluar. Bila tekanan berlebih area kontak ban dengan aspal menjadi lebih kecil.

Terakhir, faktor yang mempengaruhi gejala hydroplaning adalah bobot kendaraan. Kendaraan dengan beban besar tidak akan mudah merasakan hydroplaning misal truk. Berbeda dengan kendaraan kecil yang memiliki bobot ringan, kemungkinan terkena hydroplaning semakin besar. 

Editor : Azwar Ferdian

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa