Jakarta, Otomania - Sepeda motor yang menggunakan pelek casting wheels (CW) atau kerap disebut pelek racing ternyata memiliki masa ketahanan. Bila sudah melebihi batas yang ditentukan, tapi tetap digunakan tanpa ada pengecekan maka berisiko timbul getaran.
Rangga Noviar, Analyst Technical Service Honda Sales Operation Jakara Center, mengatakan jenis pelek palang memang memiliki masa imbang yang berbeda dari pelek jari-jari. Jadi bila ingin motor tetap nyaman digunakan perlu ada pengecekan batas oleng dari pelek tersebut.
"Kalau di Honda kami punya standar batas oleng khusus pelek palang atau CW, kami akan ukur terlebih dahulu, bila ternyata sudah melebihi batas baru kami setel lagi dengan alat yang namanya wheel balancer. Fungsinya untuk menstabilkan kembali pelek palang yang sudah keluar dari batas oleng," ujar Rangga kepada Otomania (23/5/2016).
Menurutnya, secara tidak langsung proses balancing pelek palang di motor sama dengan proses balancing roda mobil. Proses ini dilakukan untuk mencari titik imbang dari pelek teresbut.
Biasanya, mekanik akan menempelkan timah yang berfungsi sebagai weight balance-nya pada pelek. Ukuran dan banyaknya timah yang ditempel pada berbeda-beda, targantung sampai ketemunya titik imbang yang membuat pelek tidak oleng lagi.
"Saat proses balancing, kita menggunakan timah untuk proses penyeimbangnya. Gram atau beratnya tergantung dari tingkat keolengan pelek tersebut, tidak ada ukuran yang pasti jadi benar-benar dicari titik keseimbangannya," papar Rangga.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR