Jakarta, Otomania – Beberapa tahun belakangan, imbauan mudik tak pakai motor mulai merasuk di benak biker. Banyak tanda yang bisa menjadi indikator, salah satunya permintaan suku cadang jelang Lebaran cenderung tak sedrastis dulu, saat orang masih sangat getol mudik naik motor.
M Abidin, GM Service and Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengakui, ada permintaan suku cadang yang naik berkaitan dengan banyaknya orang yang servis motor untuk dipakai jarak jauh (mudik). Namun, kenaikannya tak signifikan.
”Pasti naik, tapi prosentasenya enggak terlalu (banyak). Adanya imbauan untuk tidak mudik naik motor mulai mengena di masyarakat,” ujar Abidin dalam sebuah kesempatan di kantor YIMM, Pulogadung, Jakarta Timur (19/5/2016).
Gembar-gembor banyak pihak untuk mudik aman tak menggunakan sepeda motor menurut Abidin sudah cukup efektif. Banyak orang yang mengirimkan motornya jauh-jauh hari, sementara pemudiknya naik bus atau kendaraan umum.
”Saya tidak tahu persis angkanya (kenaikannya). Kalau dulu bisa lebih dari 20 persen, tapi sekarang antara 5-15 persen. Pabrikan juga sudah tidak mengadakan mudik pakai motor, termasuk Yamaha,” kata Abidin.
Suku cadang yang biasa diminta pengendara motor jelang musim mudik adalah kategori fast moving. Misalnya, pengguna matik mulai ganti V-belt dan roller. Umumnya, ganti oli mesin, oli girboks, ban, dan rem, menjadi part paling favorit jelang musim mudik Lebaran,
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR