Jakarta, Otomania - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengklaim bahwa teknisi yang ada di bengkel mereka adalah tenaga-tenaga yang berkelas dunia. Standardisasi yang dilakukan plus kompetisi teknisi rutin kerap membawa para pemenang meraih tempat tertinggi di level internasional.
"Lulusan" Indonesia Technician Grand Prix (ITGP) atau kompetisi mekanik Yamaha tingkat nasional beberapa kali menjadi juara dunia di ajang World Technician Grand Prix (WTGP) di Jepang. Inilah ajang adu skill dan kompetensi mekanik Yamaha di seluruh belahan dunia.
Pada 2007 saat diselenggarakan WTGP ke-4, Yamaha Indonesia yang diwakili Dewa Putu Gunawirawan dari Bali dan Djarot Imam Kristanto dari Solo, secara berurutan memperoleh juara pertama dunia dan juara kedua.
Lalu, disusul tahun 2012 dalam WTGP ke-5, Sukrisna Beni dari Yogyakarta, berhasil meraih juara kedua. Kemudian pada 2014 (WTGP ke-6), Asep Sumpena dari Bandung, sukses menjadi juara ketiga. Semua itu sudah menjadi bukti, dan Yamaha Indonesia siap melanjutkannya.
M. Abidin, GM Service and Motorsport YIMM usai mengawal ITGP di kantor pusat Yamaha di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (19/5/2016), mengatakan bahwa YIMM akan mengarantina para juara ITGP untuk digembleng agar makin siap berlomba di ajang kelas dunia.
"Soal akurasi dan kecepatan memang menjadi faktor paling berat. Saingan kita nanti yang paling berat dari Vietnam dan India. Nggak gampang untuk ke sana, tapi mekanik kita sudah punya bekal yang sangat cukup," kata Abidin.
Standar ini menurut Abidin dipertahankan lewat kesiapan semua mekanik di diler-diler resmi yang sudah harus tersertifikasi. Keseragaman kemampuan mekanik itu diperoleh dari Yamaha Technician Academy yanhg secara rutin menggembleng mekanik dengan berbagai tingkatan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR