Jakarta, Otomania – Memasuki pertengahan 2016, terutama pada April-Mei seperti sekarang, Yamaha Indonesia bersiap menerima lebih banyak pesanan dari mancanegara. Meski volume ekspor terbilang sangat baik, namun angka itu bisa meningkat tajam dalam beberapa bulan mendatang.
Asisten GM Pemasaran PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur mengatakan bahwa hal tersebut menyesuaikan dengan situasi di negara-negara empat musim. Permintaan naik jelang musim semi dan panas.
”Harusnya bulan-bulan ini ekspor mulai naik. Kami siap dengan permintaan yang melonjak, karena memang di sana sudah mulai semi dan panas. Banyak orang naik motor di saat itu ketimbang musim dingin yang kurang nyaman jika bepergian pakai motor,” kata Masykur, (19/5/2016)
Di negara-negara empat musim belahan Utara, termasuk Eropa atau Jepang, yang menjadi incaran ekspor YIMM, memulai musim semi pada Maret hingga Juni. Dilanjutkan musim panas yang biasanya terjadi pada Juli-September.
Manurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka ekspor Yamaha memang masih stabil. Bahkan cenderung naik bulan lalu, atau mencapai angka 14.715 unit. Bandingkan dengan capaian Maret di angka 10.746 unit.
Masykur memprediksi kenaikan akan signifikan pada beberapa bulan mendatang, atau minimal stabil di angka 15.000-an unit.
Yamaha di Indonesia masih menjadi merek motor yang paling banyak melakukan ekspor. Hal tersebut tak lain karena model-model yang dibuat di pabrik Pulogadung, Jakarta Timur, dan Karawang, JawaBarat, banyak yang berupa model global.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR