Jakarta, Otomania – Potensi sepeda motor 150 cc kini makin sesak. Hampir semua merek berlomba mengeluarkan produk andalan di segmen kapasitas menengah ini. Tak hanya segmen sport, tetapi juga mulai menjalar ke produk skutik sampai bebek, tak terkecuali model-model Yamaha.
Potensi besar ini sebenarnya sudah diterawang PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) jauh-jauh hari, saat V-Ixion pertama kali muncul. Menurut Asisten GM Pemasaran YIMM Mohammad Masykur, saat itu, banyak orang mencibir.
”Dulu diketawain orang, motor apa ini? Injeksi nanti perawatan susah, pakai delta box, dan sebagainya. Tapi nyatanya, jadi best seller. Artinya apa? potensi besar. Akhirnya kami keluarkan R15, NMAX, Xabre, termasuk MX King,” kata Masykur.
Alhasil, semakin banyaknya pilihan, konsumen pun mulai terpecah. Kapasitas mesin 150 cc dianggap ideal untuk perkotaan, tapi juga bisa diajak jalan jauh. Segmennya pun terbagi-bagi, dan tentu saja beberapa model menjadi korban.
V-Ixion sudah termakan, dan indikasinya MX King pun demikian. Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), si bebek super yang dulnya berkibar di kisaran 15.000-an unit sebulan, kini tinggal 3.000-an unit.
Apakah berarti ada ”perang saudara” di tubuh Yamaha? Apakah semua segmen menurun gara-bara NMAX dan split model 150 cc yang banyak? ”Kami akan pelajari. Tapi harusnya volume semakin bertambah karena ada banyak pilihan model,” ucap Masykur.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR